Moskow (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa (19/11) berjanji lagi untuk tidak menurunkan usia wajib militer di Ukraina meskipun kekurangan personel tentara di garis depan.

Sebelumnya pada April, Zelenskyy menandatangani undang-undang untuk menurunkan usia mobilisasi di Ukraina dari 27 tahun menjadi 25 tahun.

Sedangkan pada Oktober , anggota parlemen Roman Kostenko mengatakan bahwa wajib militer di Ukraina harus dimulai pada usia 20 tahun karena Ukraina kekurangan jumlah pemuda di garis depan medan pertempuran.

"Kementerian Pertahanan dan Komando Militer harus memberi masyarakat sistem kontrak baru untuk dinas di angkatan bersenjata bagi warga negara yang belum mencapai usia mobilisasi tetapi ingin membuktikan kemampuan terbaik mereka dalam membela Ukraina," ucap Zelenskyy.

"Kontrak-kontrak ini akan memiliki komponen motivasi yang nyata dan sangat konkret... Negara kita tidak sedang bersiap untuk menurunkan usia mobilisasi berdasarkan pendekatan kontrak baru," ujarnya pada sidang parlemen.

Pada Senin (18/11), Serhiy Musiyenko, wakil komandan pasukan rudal dan artileri Ukraina, mengatakan masalah utama yang dihadapi angkatan bersenjata Ukraina adalah kekurangan personel di garis depan.

Media Ukraina telah melaporkan sejak pertengahan Oktober tentang razia besar-besaran yang dilakukan oleh petugas wajib militer di tempat-tempat hiburan di seluruh negeri.

Penggerebekan telah dilaporkan di Kiev, Dnipropetrovsk, Kharkiv, Khmelnytskyi, Lviv, dan sejumlah kota lainnya.

Selain kelab malam dan bar, razia juga sempat dilaporkan terjadi pada konser kelompok populer Ukraina Okean Elzy di Kiev.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Militer Rusia klaim tewaskan 715 tentara Ukraina dalam 24 jam

Baca juga: Zelenskyy: Pasukan Ukraina bertempur melawan tentara Korea Utara

Lebih dari 1.000 tahanan Ukraina dibawa ke Rusia

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024