Beijing (ANTARA News) - Pemerintah Administrasi Hong Kong mengkonfirmasi satu orang warganya negatif teinfeksi virus Ebola, setelah dilakukan pemeriksaan intensif sepanjang MInggu (10/8) di Rumah Sakit Margaret.
Media setempat Senin melaporkan, pria berusia 32 tahun itu tiba di Hong Kong pada Kamis (7/8) dari perjalanannya ke Nigeria, dan menunjukkan gelaja-gejala terinfeksi Ebola.
Pria tersebut lalu dikarantina di Rumah Sakit Margaret dan menjalani berbagai tes untuk memastikan kondisi yang dialaminya, dan akhirnya pada Minggu malam tes terhadapnya dinyatakan negatif terinfeksi virus Ebola.
Meski demikian, pihak rumah sakit masih melakukan pengamatan intensif tehadap pria tersebut.
Pemerintah Tiongkok sebelumnya telah mengeluarkan seruan untuk memperketat pengawasan di seluruh pintu masuk dan keluar negara itu, terutama bandara, pelabuhan, stasiun kereta api dan terminal bus.
Kantor Administrasi Pengawasan Kualiltas, Inspeksi dan Karatina Tiongkok juga melakukan pengetatan terhadap masuknya barang-barang, teutama yang berasal dari Afrika.
Selama ini virus ebola di Afrika diduga ditularkan oleh kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, dan sentuhan dari hewan-hewan liar yang rentan terjangkit, seperti simpanse, monyet, gorila, kijang liar Afrika, dan kelelawar buah.
Penelitian panjang terhadap penyakit ini juga menunjukkan ternyata virus ebola juga ditemukan di luar kawasan Afrika, seperti yang pernah terjadi di Filipina dan kawasan selatan Tiongkok pada akhir dekade 80-an. Bahkan beberapa juga ditemukan di kawasan Amerika Latin, khususnya di kawasan yang berada di sekitar area tropis.
Penyebaran dari manusia ke manusia terjadi ketika terdapat kontak langsung dengan penderita berupa bersin, paparan luka langsung, dan penggunaan alat makan yang sama.
Bahkan di Afrika, sebaran virus ebola juga dapat menular melalui kontaminasi air sungai, di mana hingga kini masih menjadi pusat sanitasi bersama.
Pewarta: Rini Utami
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014