Hingga saat ini hanya Bangka Barat yang tidak ada pasien DBD meninggal, karena kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan sudah cukup baik
Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang meninggal selama Januari hingga Oktober 2024 di provinsi itu mencapai 20 orang, karena terlambat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
"Kami bersyukur kasus pasien DBD meninggal tahun ini turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Kepala Dinkes Kepulauan Babel Andri Nurtito di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan selama periode Januari hingga Oktober 2024 ada 1.667 kasus DBD di provinsi itu yang tersebar di Kabupaten Bangka (351), Belitung (426), Bangka Tengah (167), Bangka Barat (180), Bangka Selatan (204), Belitung Timur (114), dan Kota Pangkalpinang (225).
Baca juga: Status waspada DBD ditetapkan Dinas Kesehatan Babel
Sementara itu jumlah pasien DBD meninggal sebanyak 20 orang tersebar di Kabupaten Bangka (6), Bangka Selatan (6), Belitung (3), Pangkalpinang (3), Bangka Tengah (1), dan Belitung (1).
"Hingga saat ini hanya Bangka Barat yang tidak ada pasien DBD meninggal, karena kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan sudah cukup baik," katanya.
Menurut dia, pasien DBD meninggal ini selain karena terlambat mendapatkan penanganan medis, juga disebabkan adanya penyakit lain yang diderita pasien, usia lanjut, dan lainnya.
Baca juga: Tekan demam berdarah, "Jumat Bersih" diintensifkan di Bangka Belitung
"Kami berharap masyarakat untuk selalu memeriksa kesehatan di pusat layanan kesehatan, guna mendeteksi dini dan mencegah berbagai penyakit akibat gigitan nyamuk ini," katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk menerapkan prilaku hidup bersih, sehat, dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah berbagai penyakit berbasis lingkungan ini," katanya.
Baca juga: Dana Fogging di Babel Capai Rp2 Miliar
Pewarta: Aprionis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024