Cilacap (ANTARA News) - Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap memprakirakan tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berpeluang mencapai 5 meter.
"Gelombang tinggi tersebut terjadi akibat pengaruh angin kencang yang bertiup di atas wilayah perairan dan cenderung searah. Kondisi tersebut diprakirakan akan berlangsung hingga dua hari ke depan," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo, di Cilacap, Minggu.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku mulai Minggu (10/8), pukul 19.00 WIB, hingga Selasa (12/8), pukul 19.00 WIB.
Tinggi gelombang mencapai 3-4 meter dengan kecepatan angin 5-20 knots yang bertiup dari arah timur hingga tenggara berpeluang terjadi di pantai selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta.
Sementara tinggi gelombang 3,5-5 meter dengan kecepatan angin 10-25 knots yang bertiup dari arah timur hingga tenggara berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta.
"Kami telah menginformasikan peringatan dini gelombang tinggi tersebut kepada seluruh pengguna jasa kelautan yang ada di Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta," katanya.
Ia mengatakan, tinggi gelombang 5 meter dapat membahayakan pelayaran khususnya kapal nelayan berukuran kecil dan tongkang pengangkut batu bara.
Ia mengimbau nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil untuk berhati-hati saat melaut karena gelombang tinggi dapat datang setiap saat.
Selain itu, kata dia, wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jateng dan DIY diimbau untuk tidak berenang terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas.
Menurut dia, angin kencang juga berpotensi terjadi di daratan khususnya wilayah pesisir selatan Jateng-DIY dengan kecepatan 5-40 kilometer per jam yang bertiup dari arah tenggara hingga barat daya.
"Secara umum, kondisi cuaca di wilayah Jateng bagian selatan berawan dan berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang yang kadang disertai petir pada pagi dan malam hari," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014