Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan menyampaikan bahwa pihaknya akan meningkatkan kualitas layanan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129.

"Teknologinya yang belum kita upgrade sehingga itu (pelaporan kasus) terputus sampai ke UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak). Jadi sistem pelaporan itu sampai ke kita, kita belum bersinergi, hanya kita merespons secara manual dan menurut kami semua, kita sadar itu terlambat," kata Veronica Tan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) KPAI 2024 di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, ke depan call center SAPA 129 akan menggunakan platform digital dan mekanisme pelaporannya akan dibuat lebih mudah.

"Program yang akan kita lakukan di Kementerian ini untuk mempunyai panic button di setiap warga, sehingga ketika mereka merasa tidak aman, tidak nyaman (mengalami/mengetahui peristiwa kekerasan), mereka bisa memencet panic button ini," katanya.

Veronica Tan juga menyoroti kapasitas SDM UPTD PPA di daerah yang harus ditingkatkan.

"Kita mempunyai 333 (UPTD PPA) yang ada di kabupaten/kota. Infrastruktur UPTD itu tidak bisa berjalan kalau SDM-nya tidak kuat. Jadi yang perlu kita gebrak kali ini adalah kita harus meningkatkan SDM-nya, bukan masalah tempat, bukan masalah lokasi, bukan masalah infrastruktur, tapi bagaimana sigap, tanggap, cepat kita untuk merespons ketika seorang korban itu mengadu kepada UPTD PPA," katanya.

Baca juga: Sinergi multipihak penting tangani kekerasan perempuan dan anak
Baca juga: Wamen PPPA : Dukungan keluarga penting bagi penyintas kanker

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024