Jakarta (ANTARA) - Forum Bisnis Indonesia – Brasil (FBIB) berhasil merampungkan lima nota kesepakatan (MoU) kerja sama antara korporasi Indonesia dan korporasi Brasil senilai 2,65 miliar dolar AS.
Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hashim S. Djojohadikusumo mengapresiasi penandatanganan MoU antar-perusahaan besar kedua negara.
“Saya ingin menyebutkan hari ini, karena ini adalah forum bisnis, bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis,” ujar Hashim dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Hashim juga menambahkan, Indonesia akan segera menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) dimana Brasil adalah salah satu anggota pendirinya. Hashim mengaku diberitahu penambahan keanggotaan BRICS akan diproses dengan cepat.
Penandatanganan MoU mencakup berbagai sektor dan menandai besarnya investasi yang nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan hubungan bisnis antar-kedua negara yang berkomitmen atas kemitraan yang berkelanjutan.
Baca juga: Presiden Prabowo bertemu para pemimpin MIKTA di KTT G20 Brasil
Turut menyaksikan penandatanganan MoU adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Utusan Khusus Presiden/Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia Hashim S. Djojohadikusumo dan Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan bahwa penandatanganan MoU tersebut merepresentasikan babak baru dari kolaborasi Indonesia - Brasil.
“Hari ini kita menandatangani MoU yang merepresentasikan babak baru dari kolaborasi kita (Indonesia – Brasil), utamanya di sektor vital seperti energi terbarukan, agrikultur, dan teknologi. Kadin Indonesia bangga menjadi bagian dari kerja sama transformatif ini,” kata Anindya Bakrie.
Acara yang bernama Forum Bisnis Indonesia – Brasil Bersama Presiden Republik Indonesia Yang Mulia Prabowo Subianto, digelar di sela-sela penyelenggaraan KTT G20 di Istana Copacabana, Rio De Janeiro, Brasil, Minggu, (17/11) siang waktu setempat atau Senin (18/11) jelang pagi.
FBIB digelar dalam konteks berbagi komitmen di antara kedua negara untuk pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Politisi Golkar puji Prabowo pelajari makan bergizi gratis di Brasil
FBIB juga fokus mengeksplorasi peluang-peluang kolaborasi baru, utamanya terkait perdagangan, investasi, energi, dan pembangunan berkelanjutan, yang sekaligus menjadi tema utama dari Presidensi G20 di Brasil, “Building a just world and a sustainable planet”.
Acara FBIB diprakarsai oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kadin Indonesia, serta berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Brasil.
Sementara itu, Presiden Brazilian National Confederation of Industry (CNI) Ricardo Alban mengatakan bahwa Brasil dan Indonesia merupakan negara yang sama-sama didorong oleh semangat inovasi, pertumbuhan, dan keberlanjutan.
"Kemitraan yang dibangun saat ini menjadi fondasi untuk era baru kolaborasi bagi kedua negara. Melalui kemitraan ini, kita membuka jalan bagi pertumbuhan yang tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga berkontribusi ke tujuan lebih besar seperti pengurangan emisi karbon, mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi masing-masing dan keahlian di industri kunci seperti agribisnis, biofuel, dan pertambangan, kita akan mendorong pertumbuhan ekonomi sambil berbagi tanggung jawab untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi akan datang,” ujar Ricardo Alban.
Sebagai informasi, kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Brasil terus-menerus meningkat selama beberapa tahun terakhir ini.
Pada 2022, Indonesia mengekspor barang senilai 1,91 miliar dolar AS ke Brasil, dengan produk utama berupa sawit, minyak kelapa, dan karet. Brasil juga mengekspor barang senilai 359 juta dolar AS ke Indonesia pada 2024, dengan menghasilkan neraca perdagangan positif bagi Brasil senilai 169 juta dolar AS.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024