Mereka masuk dari pinggiran, situasi tenang. Tidak ada penembakan atau perkelahian."
Beirut (ANTARA News) - Kelompok gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Sabtu menyeberang ke Lebanon dari Suriah, memicu baku-tembak dengan warga desa Lebanon yang memaksa mereka kembali melintasi perbatasan, kata sumber-sumber keamanan Lebanon.
Tidak segera jelas apakah ada korban dalam insiden dekat kota Lebanon Rashaya, sekitar 100 kilometer (60 mil) di selatan kota Arsal itu, di mana para pejuang jihad Islam menyerang pasukan keamanan Lebanon Sabtu lalu, lapor Reuters.
Sebelumnya, tentara Lebanon telah memasuki kota Arsal di perbatasan Suriah, setelah beberapa hari bentrokan dengan para pejuang jihad di sana, kata sumber militer kepada AFP, Jumat.
"Kami sudah mulai masuk, kami telah menyiapkan pos pemeriksaan di sisi barat kota, dan kami bergerak maju sedikit demi sedikit," kata sumber itu.
"Kami belum memasuki semua kota itu, belum, jadi kita tidak bisa mengatakan jika orang-orang bersenjata telah benar-benar ditarik," tambahnya.
Anggota Dewan Kota Wafiq Khalaf menegaskan bahwa pasukan memasuki pinggiran kota, tetapi belum menyebar ke seluruhnya.
"Mereka masuk dari pinggiran, situasi tenang. Tidak ada penembakan atau perkelahian," katanya kepada AFP.
Kemajuan militer muncul setelah gencatan senjata yang membuat banyak para pejuang jihad yang memasuki kota pada Sabtu mundur ke sekitar pegunungan.
Para gerilyawan, dari beberapa kelompok pejuang jihad berperang di Suriah, menyerang pos-pos tentara dan polisi di daerah Lebanon timur pada Sabtu sore, setelah penangkapan seorang pria yang dituduh anggota Al Qaida cabang Suriah Front Al-Nusra.
Sekelompok ulama Sunni merundingkan gencatan senjata di mana para gerilyawan menarik diri dan membebaskan sekitar 19 tentara serta 17 polisi yang disandera selama pertempuran.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014