Jakarta (ANTARA News) - Pihak pengelola Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara memprediksi lonjakan jumlah penumpang akan mulai terjadi pada H-4 atau Jumat (20/10) karena ada lima kapal laut yang sudah terjadwal untuk mengangkut penumpang mudik. "Kita prediksi lonjakan jumlah penumpang bisa mencapai minimal 5.000 orang dan itu akan terjadi pada H-4 atau Jumat (20/10) karena ada lima kapal laut yang siap berangkat ke berbagai tujuan di Indonesia," kata Asisten Manager Terminal Penumpang PT (Persero) Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Tanjung Priok, Cholid Fathoni, di Jakarta, Kamis. Dia mengatakan, bila sudah ada lima kapal yang terjadwal, biasanya lonjakan penumpang arus mudik akan terjadi sehingga perlu dilakukan antisipasi. Lima kapal laut itu yakni KM Kelud tujuan Batam dan Belawan akan berangkat pada pukul 10.00 WIB, KM Sirimau tujuan Kupang (pukul 14.00 WIB), KM Dobonsolo tujuan Batam dan Belawan (pukul 16.00 WIB), KM Titian.N tujuan Pontianak (pukul 17.00 WIB), dan KM Dorondola tujuan Surabaya dan Makasar (pukul 21.00 WIB). "Pada musim lebaran, biasanya daerah-daerah yang akan penuh oleh pemudik antara lain Batam Surabaya, dan Makasar. Saat ini jurusan Pontianak sepertinya akan melonjak juga akibat musibah kabut asap sehingga banyak penumpang pesawat udara yang beralih ke kapal laut," katanya. Untuk itu, kata Cholid, pihaknya sudah bersiap mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut agar tidak terjadi penumpukan penumpang di area tunggu pelabuhan yang hanya memiliki kapasitas tunggu hingga 5.000 orang. Dia mengatakan, mekanisme yang akan diterapkan yakni hanya akan mengijinkan penumpang untuk masuk ke area tunggu pelabuhan apabila kapalnya sudah akan berangkat. "Kita akan selektif dengan mendahulukan penumpang yang kapalnya sudah akan berangkat sesuai jadwal sehingga mereka bisa masuk ke area tunggu pelabuhan. Jadi kita akan atur sedemikian rupa agar kenyamanan dan keamanan penumpang tetap terjaga," katanya. Namun demikian, kata Cholid, bagi penumpang yang sudah datang ke pelabuhan dan belum bisa memasuki area tunggu, bisa beristirahat tempat-tempat yang sudah disediakan. "Kita sudah dirikan beberapa tenda tambahan untuk penumpang yang belum bisa masuk ke area tunggu pelabuhan," katanya. Dia mengatakan, kapasitas angkut KM Kelud dan KM Dobonsolo masing-masing 2.500 orang. Bila tidak mencukupi maka tidak tertutup kemungkinan akan dimuat melebihi daya angkut maksimal dengan toleransi sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur oleh Departemen Perhubungan. "Yang jelas kita akan utamakan keselamatan pelayaran dulu. Artinya ketersediaan jumlah pelampung dan perahu sekoci harus sebanding dengan jumlah penumpang. Jadi kita tidak akan sembarangan memuat penumpang melebihi kapasitas maksimal," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006