Direktur PT. Jakarta International Expo (JIExpo) sekaligus Ketua Penyelenggara ajang ini, Prajna Murdaya, mengungkapkan dalam stand museum sepeda dan sejarah sepeda di Indonesia, pihaknya juga mengenalkan para juara balap sepeda yang mengharumkan Indonesia.
"Kita ada museum sepeda sama museum sejarah tentang cycling, jadinya mereka (anak-anak) tahu siapa pemenang-pemenang balap sepeda terdahulu, jenis sepeda serta memperlihatkan kategori yang mungkin di sini belum ada tetapi sudah popoler di luar negeri," ujarnya kepada ANTARA News di Kawasan JIExpo Kemayoran, Sabtu.
Jenis sepeda yang umumnya digunakan dalam ajang balap ini adalah Road Bike, Urban Bike, Ultra Ride Carbon Bike Road Bike, Time Trial, Dual Suspensi Cross Country Mountain Bike, Aero Road dan Cyclocross dan Commuter.
Masing-masing jenis ini memiliki keunggulan berbeda sesuai peruntukannya.
Jenis Aero Road yang sebenarnya Road Bike misalnya, berbentuk lebih kaku dan aerodinamis. Sepeda jenis ini cocok digunakan untuk kompetisi di trek dan jalan datar.
Kemudian, jenis cyclocross untuk kompetisi pada jalan berlumpur. Lalu, Dual Suspensi Cross Country Mountain Bike, yakni jenis sepeda gunung yang dirancang untuk menempuh jalan yang relatif bertahap dan dapat menghadapi rintangan sedang.
Selain jenis-jenis sepeda, dalam museum sepeda pun terdapat pengenalan soal juara-juara balap sepeda asal Indonesia beserta catatan kemenangan mereka dalam ajang balap sepeda.
Para juara ini antara lain Herijanto Setiawan, Hendrik Brocks, Nurhayati dan Puspita Mustika Adya.
Prajna mengatakan, pada ajang balap sepeda berikutnya pihaknya bertekad terus membuat museum serupa dengan jenis-jenis sepeda yang lebih banyak.
"Mungkin ke depannya bisa 15 atau 20 sepeda," katanya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014