Jakarta (ANTARA) - Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Nusantara Jaya berkomitmen merancang seni qasidah yang bersifat modern agar diminati oleh generasi muda di tanah air.
"Saya ingin buat qasidah yang modern sehingga dikenal atau disukai kawula muda. Jangan qasidah itu (diminati) oleh orang-orang tertentu saja, yang berumur dan juga yang tidak ada pekerjaan," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) LASQI DKI Jakarta Hana Hasanah Fadel Muhammad dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Komisi VIII dorong pelestarian qasidah agar tidak diklaim negara lain
Sejalan dengan itu, Hana meminta dukungan Komisi VIII DPR RI agar LASQI dapat mewujudkan seni qasidah yang modern dan lestari.
"Qasidah sangat penting untuk anak-anak kita ke depan, generasi ke depan, dan mudah-mudahan dengan kehadiran kami di sini, insya Allah dengan dukungan dari Komisi VII, LASQI bisa lebih jaya, bisa berbuat yang terbaik untuk rakyat, baik di tingkat nasional maupun insya Allah di kancah internasional," ucap Hana.
Baca juga: DPR minta LASQI dan Menag bertemu bahas pembinaan qasidah
"Para anggota Komisi VIII DPR akan mencoba mendukung LASQI di daerahnya masing-masing sehingga seni qasidah berkembang dan menjadi identitas kebangsaan kita, tidak diambil oleh negara lain," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq.
Baca juga: Sekdaprov Sumut: Festival Qasidah lestarikan seni budaya Islam
"Ini (qasidah) memang perlu dilestarikan karena jangan sampai negara lain melestarikan ini, kita jadi, 'lho kok punya saya diambil', jangan sampai seperti itu," ucap dia mengingatkan.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024