Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) menjadi perpanjangan tangan lembaga tersebut di daerah-daerah untuk memastikan pemenuhan gizi anak dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Staf Ahli Kepala BGN, Ikeu Tanziha mengatakan bahwa setiap unit pelayanan yang tersebar di berbagai daerah diisi oleh tiga lulusan SPPI yang terbagi atas posisi manajer, administrasi dan ahli akuntansi, serta tenaga gizi.
“Dalam setiap unit pelayanan ada tiga orang itu sebagai tangan dari Badan Gizi Nasional. Itu (SPPI yang bertugas di unit pelayanan) nanti digaji oleh BGN. Hanya kalau pekerja di situ, kita ambil dari masyarakat sekitar,” kata Ikeu usai menghadiri Executive Meeting bersama YLKI di Jakarta, Selasa.
Baca juga: BGN persiapkan 975 SPPI guna sukseskan program Makan Bergizi Gratis
Ia memastikan bahwa program MBG mulai efektif pada Januari 2025 meskipun akan dijalankan secara bertahap, menyesuaikan unit pelayanan-unit pelayanan yang telah sepenuhnya siap. Seiring berjalan waktu, unit pelayanan akan terus bertambah dan diharapkan jumlah SPPI meningkat hingga mampu menjangkau seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
“Kita juga sudah melatih SPPI. Kemudian, unit-unit pelayanannya sekarang sedang disiapkan di beberapa tempat dan insya Allah siap di awal Januari nanti. Memang belum full, tapi setidaknya itu sudah ada. Kemudian, akan bertahap seiring waktu, seiring juga dengan SPPI-nya meningkat, SPPI yang dilatih sama kita kan juga terus-terusan agar bisa memenuhi sebagian besar target-target kita,” kata Ikeu.
Mengingat anggaran belum sepenuhnya turun, Ikeu mengatakan bahwa BGN membentuk unit pelayanan secara bertahap, terutama di daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya tinggi atau di daerah yang menjadi fokus untuk penurunan stunting. Dengan begitu, tiga kelompok sasaran selain anak sekolah, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dapat dijangkau dalam program MBG pada tahap pertama pelaksanaan.
“Kita upayakan titik unit pelayanan itu di daerah yang kemiskinannya tinggi atau di lokus stunting, sehingga di situ kan banyak ibu hamil, ibu menyusui, balita. Ibu hamil yang kekurangan gizi atau balita menjadi prioritas kita kan. Tapi, tentu saja kalau misalnya di situ ada ibu hamil yang tidak kekurangan gizi pun, asal di sekitar unit pelayanan, itu juga diberi makanan,” kata Ikeu.
Baca juga: TNI AU kerja sama dengan BGN dukung program makan bergizi gratis
Baca juga: BGN sebut sasaran awal makan bergizi gratis untuk 15-20 juta anak
Sebagai informasi, lulusan SPPI telah mendapatkan Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) dari Universitas Pertahanan (Unhan). Program SPPI ini dijalankan melalui kerja sama antara BGN dan Unhan.
Dalam siaran persnya, Unhan menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan serah terima lulusan Diksarmil Abituren SPPI Batch 1 Tahun 2024 sebanyak 936 orang kepada BGN pada Oktober lalu.
Program SPPI kini memasuki batch atau gelombang kedua untuk tahun akademik 2024. Adapun rekrutmen SPPI 2025, menurut Unhan, ditargetkan melibatkan 30.000 peserta dengan pendaftaran yang dibuka secara daring (online) dimulai Februari 2024.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024