Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Mariana Ginting menyebut baru 24 persen naskah kuno Nusantara atau sekitar 19.726 yang hingga kini berhasil dilestarikan.

“Pelestarian naskah kuno bukanlah tugas yang mudah. Kita ketahui bahwa dari grand design pelestarian naskah kuno Nusantara, ada sekitar 82.158 naskah kuno yang tersebar di seluruh Indonesia, dan baru sekitar 24 persen atau 19.726 yang berhasil dilestarikan oleh Perpusnas,” katanya dalam webinar ekspos hasil pelestarian Naskah Nusantara yang diikuti di Jakarta, Selasa.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya pelestarian naskah kuno di daerah, baik melalui lembaga atau masyarakat sehingga naskah-naskah tersebut dapat terselamatkan dari kehancuran sekaligus menjaga kekayaan budaya dan peradaban bangsa.

Meski begitu, Mariana memaparkan capaian pelestarian naskah kuno Nusantara dari rencana kerja Perpusnas telah melebihi target.

“Rencana strategis dari tahun 2020-2024 kita sudah melebihi target, yang ditargetkan 22,75 persen, saat ini sudah mencapai 28,38 persen,” ujar dia.

Ia juga menyampaikan, selama tahun 2024 Perpusnas telah melakukan pelestarian naskah kuno di 12 provinsi di Indonesia.

“Kami sangat bangga atas kontribusi ini dalam penyelamatan naskah kuno yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan literasi yang tak ternilai. Pelestarian mencerminkan komitmen Perpusnas sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam warisan literasi bangsa,” tuturnya.

Ia juga mengemukakan, tujuan dari kegiatan ekspos capaian pelestarian naskah kuno Nusantara bukan hanya untuk mempublikasikan capaian yang telah berhasil diraih, melainkan juga memberikan inspirasi serta dorongan bagi lembaga serta pemangku kepentingan agar turut aktif dalam pelestarian naskah kuno.

“Pelestarian naskah ini bukan sekadar usaha menjaga dokumen, tetapi upaya mempertahankan jejak sejarah, pengetahuan, dan peradaban yang membentuk bangsa kita. Naskah kuno merupakan cerminan dari identitas dan kearifan lokal yang harus terus dijaga dari ancaman kepunahan,” demikian Mariana Ginting.

Baca juga: Perpusnas-Badan Bahasa gelar Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis
Baca juga: Perpusnas raih peringkat keempat terbaik kepatuhan pelayanan publik

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024