"Kuota dalam kegiatan makan bergizi bersama bagi ibu hamil dan menyusui di 15 kabupaten dan kota ini berjumlah 1.200 orang, masing-masing kabupaten ada 80 orang," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung Fitrianita Damhuri di Bandarlampung, Selasa.
Baca juga: Menkeu pastikan Makan Bergizi Gratis juga sasar ibu hamil dan balita
"Data dari Dinas Kesehatan dan yang ikut serta dalam program tersebut pasti berasal dari keluarga yang berpotensi stunting," katanya.
Dia menjelaskan dalam pelaksanaan program makan bergizi bersama ibu hamil dan menyusui tersebut dilakukan satu kali dalam kesempatan tersebut.
"Kita memberikan makan bergizi gratis bagi ibu hamil dan menyusui ini satu kali. Karena, ini masih bentuk uji coba terlebih dahulu, nanti sembari kita melihat mekanisme lebih lanjut seperti apa," ucap dia.
Dia mengatakan dalam kegiatan makan bergizi gratis bagi ibu hamil dan menyusui tersebut direncanakan komponennya terdiri atas makanan empat sehat lima sempurna yang kaya akan gizi, dan berasal dari pangan lokal.
Baca juga: Kepala BKKBN sarankan program makan siang gratis juga sasar ibu hamil
Baca juga: Ibu hamil disarankan dokter tak pantang makan
Menurut dia, pelaksanaan kegiatan tersebut akan menggunakan alokasi dana insentif fiskal stunting yang di dapat Provinsi Lampung atas prestasinya menangani stunting.
"Dari dana insentif fiskal tersebut berdasarkan arahan Penjabat Gubernur Lampung digunakan untuk program makan bergizi bersama ibu hamil dan menyusui. Sebab, kalau kita membahas stunting intervensi memang harus dimulai sejak ibu mulai hamil, tidak bisa lagi kalau anak sudah usia dua tahun kita cegah," ujar dia.
Ia mengharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi awal pelaksanaan makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. "Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal program makan bergizi dari pemerintah. Untuk makan bergizi bersama ibu hamil dan menyusui ini baru diluncurkan, kita berupaya ini bisa berlanjut," kata dia.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024