"Harus diakui, lulusan SMK di Aceh sulit bersaing di dunia kerja karena keterampilannya tidak up to date karena alat praktiknya ketinggalan zaman, buatan tahun 70-an," katanya di Banda Aceh, Jumat.
Menurut dia, perkembangan teknologi sekarangan ini tidak terbendung lagi. Oleh karena itu, alat-alat praktik SMK juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman.
Namun begitu, lanjut dia, pengadaan alat praktik ini terkendala dengan anggaran. Banyak anggaran yang dibutuhkan agar alat-alat praktik SMK tersebut mengikuti perkembangan zaman.
"Misalnya teknologi kendaraan bermotor, seperti mobil. Mobil-mobil sekarang pengaturan bahan bakarnya menggunakan injeksi. Sementara, anak-anak SMK, praktik menggunakan teknologi tahun 70-an," ungkap Anas M Adam.
Akibatnya, lanjut dia, ketika masuk ke persaingan lapangan kerja, mereka tidak bisa bersaing dengan lulusan SMK dari luar Aceh yang praktik dengan teknologi terkini.
"Karena itu, kami mengajak pihak swasta, terutama perusahaan-perusahaan otomotif membantu alat-alat praktik SMK ini dengan teknologi terkini," kata Anas M Adam.
Selain alat praktik, sebut Anas M Adam, kemampuan guru SMK juga harus ditingkatkan, sehingga mereka bisa mengajarkan keterampilan kepada anak didik sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.
"Tujuan SMK ini, selain melahirkan tenaga-tenaga terampil yang siap menghadapi lapangan kerja, mereka juga harus mampu membuka lapangan pekerjaan, dan menampung banyak tenaga kerja," demikian Anas M Adam.
Pewarta: M Haris SA
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014