Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup turun sebesar 13,22 poin seiring dengan melemahnya mata uang rupiah.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 13,22 poin atau 0,26 persen ke posisi 5.053,76. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 3,08 poin (0,36 persen) ke level 861,90.
"Kembali melemahnya mata uang rupiah menjadi salah satu penekan indeks BEI pada akhir pekan ini," kata analis HD Capital yuganur Wijanarko di Jakarta, Jumat.
Kendati demikian, lanjut dia, masih adanya aksi beli saham dari sebagian investor yang memanfaatkan rendahnya beberapa harga saham di BEI menahan koreksi indeks BEI lebih dalam.
"Kami optimistis bahwa pasar saham di dalam negeri akan kembali membaik menuju kisaran 5.125-5.165 poin pada pekan depan," katanya.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menambahkan bahwa sentimen negatif dari eksternal terkait konflik geopolitik Ukraina dan Rusia masih membebani laju bursa saham di kawasan Asia, termasuk indeks BEI.
Dari dalam negeri, lanjut dia, sentimen politik terkait hasil pemilihan umum presiden (pilpres) yang masih ada kendala membuat pelaku pasar berhati-hati untuk masuk ke pasar saham.
"Pelaku pasar diharapkan tetap mencermati sentimen yang ada karena dapat dijadikan alasan investor untuk kembali melakukan lepas saham," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 160.971 kali dengan volume mencapai 3,005 miliar lembar saham senilai Rp3,116 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 118 saham, yang melemah 165 saham, dan yang tidak bergerak 97 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 56,15 poin (0,23 persen) ke level 24.331,41, indeks Nikkei turun 454,00 poin (2,98 persen) ke level 14.778,37 dan Straits Times melemah 25,96 poin (0,78 persen) ke posisi 3.288,26.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014