Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping menyebut negaranya telah berhasil mengentaskan kemiskinan untuk 800 juta orang di Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Pembangunan China merupakan bagian penting dari pembangunan di dunia. Kami telah mengangkat 800 juta orang keluar dari kemiskinan dan memenuhi target Pembangunan Berkelanjutan PBB soal pengurangan kemiskinan pada tahun 2030 lebih cepat dari jadwal," kata Presiden Xi.

Kepala negara China itu menyampaikan pernyataan tersebut dalam sesi I KTT G20 bertajuk "Perlawanan terhadap Kelaparan dan Kemiskinan" di Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin (18/11) sebagaimana dalam laman Kementerian Luar Negeri China. yang diakses pada Selasa.

Pencapaian tersebut, kata Presiden Xi, tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan hasil dari upaya keras dan terpadu dari pemerintah dan rakyat China.

"Apa pun yang dilakukan China, selalu mengutamakan rakyat, dan dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa tidak ada satu pun wilayah atau orang miskin yang boleh tertinggal," ungkap Presiden Xi.

Untuk mengatasi kemiskinan, kata Presiden Xi, China membuat kebijakan yang ditargetkan khusus untuk setiap desa, setiap rumah tangga, dan setiap orang.

"Kami memfasilitasi pertumbuhan dengan menyalurkan talenta, dana, dan teknologi secara aktif ke daerah-daerah tertinggal. Kami membantu daerah-daerah menghasilkan pertumbuhan dengan mengembangkan industri berciri khas dan meningkatkan infrastruktur, semuanya dengan mempertimbangkan kondisi mereka sendiri," ungkap Presiden Xi.

Presiden Xi juga menyebut pemerintah China mendorong kesejahteraan bersama dengan memasangkan daerah-daerah yang makmur dengan daerah-daerah yang kurang berkembang.

"Saya telah bekerja dari tingkat desa hingga kabupaten, kota, provinsi dan pusat. Pengentasan kemiskinan selalu menjadi prioritas dan tugas utama yang ingin saya selesaikan," tambah Presiden Xi.

Kisah China, ucap Presiden Xi, adalah bukti bahwa negara-negara berkembang dapat memberantas kemiskinan dan bahwa burung yang lebih lemah dapat memulai lebih awal dan tetap terbang tinggi, jika ada daya tahan, ketekunan maupun semangat berjuang sehingga mengubah cetak biru menjadi kenyataan.

"Jika China dapat melakukannya, negara-negara berkembang lainnya juga dapat melakukannya. Inilah yang disebut perjuangan China melawan kemiskinan kepada dunia," kata Presiden Xi.

China, papar Presiden Xi, akan selalu menjadi anggota Global Selatan, mitra jangka panjang yang dapat diandalkan bagi negara-negara berkembang dan pelaku serta penggerak yang bekerja untuk tujuan pembangunan global.

"Sekuntum bunga tidak akan menghasilkan musim semi. China ingin melihat seratus bunga mekar penuh dan akan berjalan beriringan dengan negara-negara berkembang lainnya menuju modernisasi," tambah Presiden Xi.

Presiden Xi kemudian menyebut delapan tindakan China untuk pembangunan global.

Pertama, mengejar kerja sama melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiatiave) yang disebut memiliki kualitas yang tinggi.

"Selain menambahkan jendela pembiayaan sebesar 700 miliar yuan dan suntikan tambahan 80 miliar yuan ke Dana Jalur Sutra, China terus maju dengan pengembangan jaringan konektivitas 'Belt and Road' multidimensi, yang dipimpin oleh pembangunan 'Green Silk Road' dan akan memberdayakan 'Digital Silk Road'," ungkap Presiden Xi.

Kedua, menerapkan Prakarsa Pembangunan Global (Global Development Initiative). Dengan adanya lebih dari 1.100 proyek pembangunan yang sudah berjalan, China memastikan pusat penelitian Global South yang sedang dibangun sesuai dengan tujuannya.

Selain itu, ujar dia, dana pembangunan senilai 20 miliar dolar AS akan terus digunakan dengan baik untuk mendukung negara-negara berkembang dan memperdalam kerja sama praktis di berbagai bidang seperti pengurangan kemiskinan, ketahanan pangan, dan ekonomi digital.

"Ketiga, mendukung pembangunan di Afrika. Pada KTT Forum Kerja Sama China-Afrika pada September tahun ini, saya meluncurkan 10 aksi kemitraan untuk bekerja sama dengan Afrika guna memajukan modernisasi selama 3 tahun ke depan dan komitmen dukungan finansial sebesar 360 miliar yuan," tuturnya.

Keempat, mendukung kerja sama internasional dalam pengurangan kemiskinan dan ketahanan pangan.

"Kami mendukung G20 dalam terus menyelenggarakan pertemuan tingkat Menteri Pembangunan dan akan tetap berkomitmen untuk menjadi tuan rumah Konferensi Internasional tentang Kehilangan dan Pemborosan Pangan," tegas Presiden Xi.

Kelima, China bersama Brasil, Afrika Selatan, dan Uni Afrika, mengusulkan Prakarsa Kerja Sama Internasional dalam Sains Terbuka untuk membantu negara-negara berkembang memperoleh akses yang lebih baik terhadap kemajuan global dalam sains, teknologi dan inovasi.

Keenam, China mendukung G20 dalam melaksanakan kerja sama praktis untuk kepentingan negara-negara berkembang dan menggunakan hasil-hasil seperti "Peta Jalan untuk Meningkatkan Investasi dalam Energi Bersih di Negara-negara Berkembang" dan "Prinsip-prinsip Tingkat Tinggi tentang Bioekonomi"..

China juga mendukung pekerjaan Pusat Penelitian Kewirausahaan tentang Ekonomi G20 yang berpusat di Beijing serta mendukung kerja sama dalam pendidikan digital dan digitalisasi museum dan arsip kuno.

"Ketujuh, melaksanakan Rencana Aksi Anti-Korupsi G20. Kami memperkuat kerja sama dengan negara-negara berkembang lainnya dalam pemulangan buronan dan pemulihan aset, penolakan tempat berlindung yang aman dan pembangunan kapasitas antikorupsi," ungkap Presiden Xi.

Kedelapan, China mengejar keterbukaan berstandar tinggi dan membuka pintu lebih lebar bagi negara-negara yang paling tidak berkembang, antara lain dengan China mengumumkan keputusan pemberian perlakuan tarif nol kepada semua negara berkembang yang memiliki hubungan diplomatik dengan China untuk 100 persen lini tarif.

"Orang China sering berkata, 'Perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama', China siap mengambil langkah bersama dengan semua pihak untuk membangun dunia yang adil dengan pembangunan bersama, meninggalkan kemiskinan di masa lalu dan mewujudkan visi kita," tutup Presiden Xi.

Baca juga: Kemunculan "ekonomi emosional" cermin tren baru dalam konsumsi China
Baca juga: China harap tembok perdagangan dan investasi dirobohkan
Baca juga: Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024