Berlin (ANTARA News) - Menteri Pertanian Jerman Christian Schmidt pada Kamis mengatakan, keputusan Rusia untuk melarang impor produk makanan dari negara-negara Barat "patut disesalkan".

Langkah tersebut menempatkan kerja sama pertanian Jerman-Rusia ke dalam sebuah ujian, televisi Jerman ARD melaporkan di laman internetnya, seperti dikutip Xinhua.

"Kerja sama yang konstruktif" antara Berlin dan Moskow dalam hal ekspor produk pertanian tidak diragukan lagi sedang menghadapi "ujian berat" setelah Rusia memberlakukan larangan impor makanan dari Barat, kata menteri.

Schmidt menilai larangan impor sebagai keputusan yang "patut disesalkan" dan langkah "bermotif politik" oleh pemerintah Rusia, menurut laporan media.

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev pada Kamis mengatakan bahwa Rusia memberlakukan larangan impor makanan dari Uni Eropa dan Amerika Serikat, sebagai balasan untuk sanksi mereka terhadap Moskow atas krisis Ukraina. Larangan ini berlaku sejak Kamis (7/8) dan akan berlangsung selama satu tahun.

Schmidt mengatakan pihaknya tidak mungkin memprediksi secara pasti apakah konsekuensi larangan impor itu akan merugikan industri makanan Jerman. "Tetapi satu hal yang pasti: Orang akan merasakan dampaknya," tambah dia.

Menteri mengatakan konsumen Rusia juga akan langsung dipengaruhi oleh larangan itu, di antaranya "produk makanan berkualitas tinggi dari Jerman dan negara Eropa lainnya" telah menikmati reputasi yang baik.

Menurut Asosiasi Grosir, Perdagangan Luar Negeri dan Jasa Jerman, langkah-langkah baru Rusia akan memiliki dampak yang jelas pada makanan olahan Jerman yang berkualitas tinggi, seperti daging, sosis dan produk susu, di mana Rusia telah menjadi pasar yang penting dengan daya beli yang baik.

Ekspor makanan Jerman ke Rusia mencapai senilai 1,6 miliar euro (sekitar 2,1 miliar dolar AS) pada 2013, menurut angka dari Departemen Pertanian Jerman.

Produk-produk daging dan susu yang merupakan bagian terbesar dari ekspor makanan Jerman bernilai masing-masing 346 juta euro dan 165 juta euro pada 2013.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014