Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Nopian Andusti mengatakan bahwa pemerintah daerah harus memiliki komitmen yang kuat untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan mulai 2025.
“Implementasi program ini berada di daerah, sehingga komitmen pemerintah daerah dan desa sangat menentukan keberhasilannya,” kata Nopian Andusti dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema "Makan Bergizi Gratis Solusi Tekan Angka Stunting" secara daring, Senin.
Program tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia. Sehingga, keterlibatan pemerintah daerah dan juga pemerintah desa harus seirama dengan komitmen pemerintah pusat.
Program ini nantinya tidak hanya menyasar peserta didik, tapi juga dirancang untuk menjangkau kelompok rentan stunting seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan balita.
Dia melanjutkan, saat ini terdapat sekitar 8 juta keluarga di Indonesia yang berpotensi mengalami stunting. Data ini akan menjadi dasar dalam pelaksanaan program MBG yang nantinya diintegrasikan dengan upaya pencegahan stunting di tingkat daerah.
“Penggunaan data ini bertujuan untuk memastikan bahwa intervensi dilakukan pada sasaran yang benar sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal,” tambahnya.
Intervensi yang dilakukan untuk memutus mata rantai stunting di Indonesia akan dimulai dari calon pengantin. Kesehatan calon pengantin menjadi perhatian khusus karena memiliki dampak langsung terhadap kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan.
Menurut dia, calon pengantin harus memiliki kesehatan yang ideal sehingga ketika hamil, risiko melahirkan anak dengan stunting dapat diminimalkan. Selain itu, ibu hamil dan ibu menyusui juga menjadi prioritas dalam program ini. Dengan memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, risiko stunting pada anak dapat ditekan secara signifikan.
Keberhasilan program MBG tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat diperlukan untuk menyukseskan program ini. Edukasi dan keterlibatan masyarakat dalam memahami pentingnya gizi seimbang bagi keluarga menjadi salah satu kunci keberhasilan.
“Pemerintah juga terus memanfaatkan best practices dari beberapa wilayah di Indonesia yang telah berhasil menurunkan angka stunting,” jelasnya.
Kesuksesan MBG pada 2025 juga tidak terlepas dari peran kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan desa. Dengan demikian, program MBG diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam penurunan angka stunting di Indonesia.
Langkah ini tidak hanya menargetkan penurunan angka stunting, tetapi juga menciptakan sistem yang mampu mencegah munculnya kasus baru. Dengan demikian, program MBG menjadi bagian penting dalam membangun masa depan Indonesia yang bebas stunting dan lebih sehat.
Baca juga: Kemenko PMK: MBG diharapkan bisa turunkan stunting secara signifikan
Baca juga: Menteri: Program MBG peluang bagi GKSI tingkatkan pemasaran susu segar
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024