Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur (PRTIPM) menggaet pelaku industri bagi pengembangan teknologi shredder dalam penanganan sampah perkotaan.
Kepala PRTIPM BRIN Hens Saputra mengatakan bahwa teknologi shredder ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengolahan sampah melalui optimalisasi proses oksidasi dan pembakaran.
“Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan performa peralatan serta kapasitas SDM IPTEK, baik di BRIN maupun mitra eksternal,” kata Hens dalam keterangannya di Jakarta pada Senin.
Adapun kerja sama ini berfokus pada riset untuk mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan kapasitas industri dalam menangani sampah kota. Riset dan inovasi di bidang manufaktur komponen shredder bertujuan untuk menciptakan solusi yang lebih efisien dalam pengolahan sampah.
Selain itu, kerja sama ini juga mencakup pendampingan dan supervisi bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang terlibat dalam sektor pengolahan sampah. Salah satu aspek penting dalam kerja sama ini adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang terlibat, baik di pihak BRIN maupun pelaku industri.
Melalui pelatihan, pendampingan, dan uji coba fungsi komponen mesin shredder, SDM yang terlibat dalam industri pengolahan sampah dapat memperoleh keterampilan yang lebih baik dan memperkuat kapabilitas mereka dalam bidang manufaktur.
Menurut Hens, kerja sama ini tidak hanya akan bermanfaat bagi pengembangan teknologi shredder, tetapi juga akan berkontribusi pada upaya penanganan sampah yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Dengan peningkatan teknologi, sampah kota yang sebelumnya sulit dikelola dapat diolah menjadi energi yang berguna, sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup apresiasi keseriusan Sleman tangani sampah
Baca juga: Menteri LH minta penjelasan Pemkot Yogyakarta soal sampah
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024