Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan penyediaan lahan baru bagi warga korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang akan direlokasi selesai dalam sepekan ke depan.

“Dalam minggu ini bisa kita dapatkan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran daring bertajuk disaster briefing yang diikuti dari Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan bahwa saat ini sudah ada beberapa opsi lahan yang diberikan pemerintah daerah ataupun kementerian terkait untuk menjadi pemukiman baru bagi warga korban erupsi.

Baca juga: BNPB nyatakan penduduk Desa Klatanlo Flores Timur harus dipindahkan

Namun, ada banyak aspek yang akan dinilai oleh tim survei yang di antaranya terdiri dari petugas Badan Geologi dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman sehingga lokasi tersebut layak untuk digunakan bagi warga.

Ia menyebutkan aspek penilaian tersebut mulai dari kelengkapan dokumen status lahan hingga aspek keamanan dari bencana, kelayakan lingkungan untuk dijadikan permukiman warga, dan potensi perekonomiannya.

Baca juga: BNPB pastikan kebutuhan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi terpenuhi

“Pemerintah berhati-hati mengambil keputusan karena bukan hanya memindahkan individu tetapi juga mata pencaharian mereka,” ujarnya.

Dalam hal ini BNPB melaporkan Desa Klatanlo, Kecamatan Walanggitang setidaknya menjadi satu dari 14 desa di Flores Timur yang seluruh warganya dinyatakan harus dipindahkan.

BNPB belum bisa melaporkan secara rinci berapa jumlah penduduk yang menghuni Desa Klatanlo tersebut karena saat ini masih dalam proses pendataan oleh tim petugas gabungan.

Baca juga: BNPB jamin kebutuhan pokok warga terisolasi akibat letusan Lewotobi

Terlepas dari situ, ia memastikan para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang jumlahnya tercatat sebanyak 12.761 jiwa sejak 4 November 2024 sudah dalam penanganan tim petugas gabungan di pengungsian.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024