Dikutip dari Variety, Senin, "The Last Dance" telah dirilis di Hong Kong pada 9 November 2024, tetapi memecahkan rekor seminggu kemudian pada 16 November 2024 dengan meraup pendapatan sebesar 9.18 juta dolar Hong Kong (sekitar Rp18.5 miliar) di Hong Kong dan Makau, menurut data dari Hong Kong Box Office Co., Ltd.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.61 juta dolar Hong Kong (sekitar Rp16.5 miliar) berasal dari penayangan di Hong Kong sendiri. Rekor serupa pernah diraih oleh film "Cold War 2" pada tahun 2016, yang berhasil meraup pendapatan sebesar 7.56 juta dolar Hong Kong (Rp14.8 miliar) dalam satu hari.
"Hingga 17 November, pendapatan box office film tersebut di Hong Kong dan Makau telah mencapai 58.0 juta dolar Hong Kong (Rp118 miliar) dalam sembilan hari sejak dirilis," tulis laporan Hong Kong Box Office Co., Ltd.
Mereka menambahkan, "Dan pendapatan box office tersebut diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi baru".
Baca juga: Lima peran layar Kenneth Tsang yang ikonik bagi orang Hong Kong
Baca juga: Paviliun Indonesia kenalkan keragaman bangsa di FILMART Hong Kong
"The Last Dance" mengisahkan seorang mantan perencana pernikahan yang berganti karier dan terjun ke bisnis pemakaman. Dia bermitra dengan seorang pendeta Tao yang meragukan kecocokan pria itu.
Keduanya pun bersama-sama melalui berbagai ritual pemakaman. Mereka juga menyelami pertanyaan tentang hidup dan mati.
Lebih lanjut, industri perfilman Hong Kong telah berjuang untuk bangkit dari bayang-bayang COVID karena selama masa itu bioskop-bioskop di wilayah Hong Kong ditutup atau dibatasi secara ketat oleh pemerintah. Kini, industri perfilman Hong Kong semakin populer dan berhasil meraih pendapatan besar untuk sejumlah karya.
Pada paruh pertama tahun 2024, total pendapatan teater turun 17 persen dari tahun ke tahun menjadi 640 juta dolar Hong Kong (Rp1.3 trilun), dari 772 juta dolar Hong Kong (Rp1.5 trilun) pada paruh pertama tahun 2023. Namun, baik di tahun 2024 maupun 2025, film-film lokal Hong Kong berhasil memecahkan rekor sepanjang masa.
Tahun 2023, drama ruang sidang "A Guilty Conscience" yang meraih gelar tersebut. Tahun ini, yang menonjol adalah film laga seni bela diri hiper-kinetik karya Soi Cheang "Twilight of the Warriors: Walled In," yang melampaui 105 juta dolar Hong Kong (Rp213.7 miliar) dan terpilih untuk film fitur internasional terbaik di Oscar.
Baca juga: Film Hong Kong dengan standar dunia yang layak ditonton
Baca juga: Pameran buku Hong Kong 2024 sandingkan novel dengan film
Penerjemah: Vinny Shoffa Salma
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024