Yogyakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta menurunkan paksa 12 penumpang dari kereta api karena nama yang tertera di tiket mereka tidak sesuai dengan identitas mereka.
"Selama dua hari pemeriksaan pada 3 dan 4 Agustus di Stasiun Lempuyangan, kami terpaksa menurunkan 12 penumpang KA Ekonomi Progo pada kesempatan pertama karena nama yang tertera di tiket tidak sesuai dengan nama penumpang yang berangkat," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta Bambang Setiyo Prayitno di Yogyakarta, Kamis.
Selaian itu, PT KAI Daop VI Yogyakarta juga menemukan dua penumpang yang mencoba menggunakan KTP palsu dengan merekayasa foto di kartu identitas yang mereka bawa.
"KTP tersebut merupakan hasil pemindaian. Petugas yang melakukan pemeriksaan merasa curiga karena antara foto dan usia tidak sesuai. Foto yang tercetak menunjukkan usia yang lebih muda dibanding tahun kelahiran," katanya.
Namun, kedua calon penumpang itu justru kabur saat akan digiring ke ruang kepala stasiun.
Selain di Stasiun Lempuyangan, petugas juga melakukan pemeriksaan di Stasiun Tugu Yogyakarta dan menemukan empat calon penumpang beridentitas tidak sesuai dengan nama pada tiket.
Bambang mengatakan, PT KAI Daop VI Yogyakarta akan terus mengetatkan pengecekan tiket calon penumpang saat akan masuk ke peron stasiun.
"Indikasi yang kami lihat, praktik percaloan tiket ini dilakukan dengan memanipulasi kartu tanda penduduk. Hal ini sudah masuk dalam kategori penipuan dan yang paling dirugikan adalah calon penumpang itu sendiri," katanya.
Bambang menyebut, PT KAI sudah memiliki aturan yang tegas dan jelas mengenai penggunaan tiket kereta api sehingga calon penumpang pun harus mematuhi aturan itu yaitu nama yang tertera di tiket harus sesuai dengan nama calon penumpang yang berangkat.
Jika tidak sesuai, maka calon penumpang dilarang naik ke kereta api atau diturunkan dari kereta api di stasiun berikutnya dan tiket dianggap hangus.
"Pada masa lalu, penumpang masih bisa menggunakan tiket yang dibeli dengan harga lebih mahal di calo. Namun sekarang, tiket dengan harga lebih mahal di calo itu pun akan hangus," katanya.
Oleh karena itu, Bambang mengingatkan agar seluruh calon penumpang tidak coba-coba menggunakan tiket yang tidak sesuai agar tidak dirugikan, meskipun masih ada beberapa stasiun yang belum menerapkan pemeriksaan secara ketat.
Hal tersebut, lanjut Bambang, dilakukan demi kenyamanan seluruh penumpang karena PT KAI memberlakukan kapasitas angkut maksimal 100 persen atau sesuai ketersediaan tempat duduk, dan seluruh gerbong sudah bebas asap rokok.
Sementara itu, okupansi kereta tujuan Jakarta sudah terisi 100 persen hingga Selasa (11/8), sedangkan KA Lodaya Malam Lebaran untuk tujuan Bandung masih menyisakan sekitar 100 tempat duduk untuk keberangkatan Sabtu (9/8) dan Minggu (10/8), begitu pula KA Malioboro Ekspres tujuan Malang.
Sementara itu, Daop VI akan menghentikan operasi KA Tawangmangu yang melayani rute Lempuyangan-Solo Balapan terhitung sejak Jumat (8/8) seiring dengan menurunnya volume penumpang kereta komuter tersebut.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014