Sehingga tidak hanya menggunakan traktor kemudian ketika rusak dibuang begitu saja
Jakarta (ANTARA) - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman mengungkapkan investor yang akan berinvestasi di kawasan transmigrasi perlu berkomitmen untuk meningkatkan skill dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) transmigran dan warga setempat
"Saya sampaikan salah satu kekuatan kami adalah labor atau tenaga kerjanya, tapi memang di beberapa tempat itu memang (tenaga kerjanya) unskilled dan uneducated. Sehingga tentu saja para investor ingin para pekerjanya itu terlatih dengan baik (well trained), sangat memiliki keterampilan, kemudian juga cakap, dan yang paling penting adalah produktif. Tentu akan ada komitmen itu," ujar Iftitah Sulaiman dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dirinya juga berharap investor yang akan berinvestasi di kawasan transmigrasi juga dapat melakukan transfer teknologi dan pengetahuan kepada transmigran dan masyarakat setempat.
"Contoh kami kemarin melihat traktor misalkan, ada beberapa traktor yang digunakan oleh para petani itu juga kita tekankan kepada para petani supaya bisa misalkan melakukan semacam pemeliharaan tingkat dasar. Jadi pemeliharaan yang paling mendasar itu mereka juga bisa lakukan," katanya.
Dengan demikian, SDM transmigran dan masyarakat setempat di kawasan transmigrasi akan meningkat dan menjadi semakin andal, kompeten, dan mampu beradaptasi.
"Sehingga tidak hanya menggunakan traktor kemudian ketika rusak dibuang begitu saja. Hal-hal seperti itu, melakukan edukasi kepada para pekerjanya juga menjadi semacam komitmen kami dari Kementerian Transmigrasi dan insya Allah nanti juga dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi," kata Iftitah.
Dalam kesempatan sama, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa pihaknya sudah meminta kepada para potential investor untuk selalu memprioritaskan untuk mempergunakan tenaga kerja dari tempat mereka akan berinvestasi.
"Itu salah satu yang memang selalu kita minta dan kita meminta mereka secara progresif berapa tenaga kerja yang akan dipergunakan pada saat awal, kemudian dalam pembangunan, dan saat selesai, serta ke depannya dengan mempergunakan tenaga kerja dari daerah setempat. Jadi itu juga yang kita mintakan dan biasanya misalnya saya contohkan kalau misalnya untuk pembangunan misalnya pabrik butuh waktu 2 tahun dan selama 2 tahun dari masa pembangunan sampai dengan selesai, mereka sudah kita minta untuk melakukan upskilling, reskilling dari para pekerja, potensi pekerja yang ada di daerah tersebut," kata Rosan.
Dengan sendirinya, lanjut dia, maka akan menciptakan peningkatan sumber daya manusia di daerah tersebut.
Sebagai informasi, Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman melakukan pertemuan dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta pada Senin (18/11).
Baca juga: Pakar UGM: Transmigrasi di Papua diperlukan dengan perbaikan seleksi
Baca juga: Kementrans buka peluang bagi investor biayai program transmigrasi
Baca juga: Kementerian Transmigrasi akan fokus revitalisasi kawasan
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024