Jakarta (ANTARA) - Penasihat Khusus Bidang Kesehatan Presiden Terawan Agus Putranto menilai, riset medis memiliki peran yang penting untuk mengembangkan metode terapi pengobatan yang efektif di Indonesia.

“Jadi memang riset harus kita bangun terus, maka terapi-terapi baru kita mampu wujudkan termasuk bagaimana untuk fertility dan sebagainya,” kata Terawan dalam acara konferensi pers Permata Bank Wealth Wisdom 2024 di Jakarta, Senin.

Dalam hal ini, ia menyoroti metode imunoterapi yang memiliki potensi besar dalam penanganan berbagai penyakit kronis seperti diabetes hingga gangguan inflamasi lainnya.

Sebagai informasi, imunoterapi adalah metode pengobatan yang berfokus pada sistem kekebalan tubuh (imun). Tujuannya adalah untuk meningkatkan, menyesuaikan, atau memodulasi respons imun tubuh agar dapat melawan penyakit secara lebih efektif. Imunoterapi sering digunakan dalam pengobatan kanker, penyakit autoimun, alergi, dan penyakit lain yang berkaitan dengan gangguan sistem imun.

Terawan menjelaskan, melalui imunoterapi, jika sistem imun terlalu tinggi, terapi ini dapat menurunkannya, dan sebaliknya, jika terlalu rendah, terapi akan meningkatkan kinerja sistem imun. Hal ini, penting untuk menangani inflamasi yang menjadi akar dari berbagai penyakit.

“Imunoterapi itu adalah terapi imun kita. Kalau (imun) terlalu tinggi, akan diturunkan, dikontrol kalau terlalu rendah akan dinaikkan karena itu sangat mempengaruhi inflamasi kita, diabetes dan lain sebagainya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Terawan menyoroti potensi imunoterapi dalam mengurangi efek inflamasi dan memacu produksi interleukin yang bersifat anti-inflamasi. Dengan riset yang sudah berjalan, ia optimistis terapi ini dapat menjadi solusi medis yang andal di masa depan.

Menurut Terawan, inovasi di bidang imunologi juga dapat menjawab tantangan pengobatan modern. Namun, terkadang riset medis terganjal adanya permasalahan pembiayaan. Hal ini yang ia harapkan dapat dibantu lewat berbagai skema pembiayaan riset, salah satunya lewat sektor perbankan.

Dirinya menyampaikan bahwa pemerintah dan lembaga terkait dapat memberikan dukungan penuh untuk pengembangan riset-riset kesehatan yang relevan, sehingga masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan pengobatan yang lebih baik.

“Imunoterapi sudah saya bangun di tujuh tempat. Nanti beberapa negara juga ikut akan saya bangun tapi yang paling dekat adalah Dili, di Timur Leste supaya mereka ada kemajuan teknologi, Karena ini (imunoterapi) merupakan teknologi yang baru, dan kebetulan jurnalnya terbit terus. Kalau jurnalnya terbit terus, itu kan di-review seluruh dunia,” tuturnya.

Dengan pendekatan riset yang kuat, dunia medis Indonesia optimistis mampu menciptakan terobosan besar dalam pengobatan berbasis imunologi. Hal ini, menurut Terawan, tidak hanya bermanfaat untuk mengobati penyakit tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.


Baca juga: Profil Terawan, dokter militer dan eks menkes yang jadi penasihat presiden
Baca juga: RS Bhayangkara Surabaya meresmikan layanan Imunoterapi Nusantara
Baca juga: Mengenal Imunoterapi, opsi pengobatan kanker selain kemoterapi

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024