Moskow (ANTARA News) - Presiden Vladimir Putin pada Rabu melarang atau membatasi impor produk makanan dan pertanian selama satu tahun dari negara-negara yang telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas sikapnya terhadap Ukraina.
Kremlin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan eksekutif Putin "larangan atau pembatasan ... impor ke Federasi Rusia atas beberapa jenis produk pertanian, bahan baku dan makanan yang berasal dari negara-negara yang telah memutuskan untuk mengadopsi sanksi ekonomi terhadap entitas dan individu Rusia."
Juru bicara pemerintah Natalia Timakova kepada kantor berita milik pemerintah, RIA Novosti, mengatakan bahwa menteri-menteri saat ini sedang menyusun daftar barang yang dimaksudkan untuk pembatasan impor mendatang.
Wakil Menteri Pertanian Alexei Likhachyov secara terpisah mengatakan kepada kantor berita Interfax bahwa rancangan tentang daftar itu sudah selesai.
Statistik negara menunjukkan Rusia telah mengimpor sekitar sepertiga dari makanannya dari luar negeri dalam satu dekade terakhir. Beberapa dari pengiriman mereka berasal dari negara-negara ex-Soviet dengan ikatan yang kuat ke Moskow.
Rusia telah menghentikan beberapa impor pangan dari berbagai negara Eropa dan mengancam akan membatasi jumlah produk ayam yang dibelinya dari Amerika Serikat.
Tetapi Moskow sebelumnya membantah bahwa langkah-langkah dengan cara apapun terkait penghukuman pembatasan keuangan baru yang diberlakukan oleh negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat terhadap perusahaan-perusahaan milik negara utama dan para pejabat yang memiliki hubungan dekat dengan Putin.
Langkah-langkah hukuman melarang perusahaan-perusahaan di Eropa dan Amerika Serikat melakukan kesepakatan di masa depan dengan sektor minyak dan unit penting di Rusia.
Perusahaan-perushaan milik negara utama telah melihat akses mereka ke pasar pinjaman Barat sangat terbatas dan menghadapi kemungkinan pembekuan perdagangan saham mereka di bursa Eropa dan New York.
Harian bisnis Vedomosti Moskow mengatakan pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan apakah akan menyerang balik Uni Eropa dengan menempatkan larangan total atau parsial pada penerbangan-penerbangan maskapainya di atas Siberia ke Asia.
Sanksi-sanksi Barat diperkirakan akan mengirim ekonomi rapuh Rusia ke ambang resesi pada akhir tahun.
Tetapi mereka sejauh ini gagal untuk melunakkan pendekatan Putin ke Ukraina atau memaksanya untuk mendesak para pemberontak pro-Kremlin yang memerangi pemerintah Kiev meletakkan senjata mereka.
NATO pekan ini mengatakan Rusia telah meningkatkan kehadiran militernya di sepanjang perbatasan tetangganya di barat menjadi 20.000 dari 12.000. Demikian laporan AFP.
(Uu.A026/S004)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014