Dalam pameran yang digelar di Ruang Pameran Perpusnas pada 18-28 November 2024 ini ditampilkan kisah hidup AA Navis sejak ia lahir kemudian kiprahnya sebagai sastrawan hingga terjun ke dunia politik.
"Pameran ini juga menyuguhkan koleksi karya-karya fiksi karangannya serta tulisan-tulisannya terkait komentar terhadap isu sosial, politik, dan budaya yang pernah dimuat di beberapa surat kabar," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar saat meresmikan pameran, Senin.
Baca juga: Peringatan 100 Tahun AA Navis di Prancis menduniakan sastra Indonesia
Ia mengatakan bahwa AA Navis merupakan sastrawan yang dijuluki sebagai sastrawan satiris yang ulung.
Julukan tersebut disematkan kepadanya karena kritik-kritik terkait isu sosial yang dilontarkannya tidak hanya relevan dengan kondisi pada masa ia berkarya, tetapi juga masih memiliki korelasi dengan keadaan masyarakat saat ini.
"Gelar ini sangat berkolerasi dengan pemikiran beliau mengenai kritik sosial kepada seluruh umat manusia yang memang sampai saat ini masih bisa kita lihat dan masih memiliki korelasi signifikan dalam keadaan bangsa kita," kata Adin.
Baca juga: Balai Bahasa Sulteng peringati 100 tahun sastrawan AA Navis
Menurut dia, karya-karya AA Navis yang sarat akan kritik sosial dan budaya memberikan pengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan serta kebudayaan sekaligus patut dijadikan teladan bagi generasi mendatang.
Adin menjelaskan, dalam rangka memperingati 100 tahun AA Navis, pihaknya menginstruksikan kepada dinas perpustakaan tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk menggelar kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan karya sastrawan asal Padang Panjang, Sumatera Barat, tersebut.
Baca juga: UNESCO ikut peringati 100 tahun sastrawan AA Navis
"Misalnya pameran temporer, pojok AA Navis, juga kegiatan publik yang berkaitan dengan karya-karya AA Navis seperti diskusi, bedah buku, dan publikasi kegiatan dengan ketentuan mencantumkan tagar #100tahunAANavis pada media sosial masing-masing," ucapnya.
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024