Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi baru yang dipublikasikan di Psychiatry Research menemukan bahwa intervensi yoga dapat memperbaiki gejala ‘post-traumatic stress disorder’ (PTSD) yang dilaporkan oleh peserta segera setelah intervensi.

Dikutip dari The Hindustan Times, Senin, namun menariknya, tidak ada perbaikan yang teramati ketika gejala dinilai oleh seorang klinisi.

Berakar dari India kuno, yoga dikenal meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, serta mempromosikan relaksasi. Beberapa praktisi yoga telah mengembangkan program terapeutik yang bertujuan memberikan manfaat bagi kesehatan mental.

Program-program ini disebut sebagai intervensi yoga, dan digunakan sebagai terapi tambahan untuk membantu individu mengelola gejala seperti hiperwaspada, pikiran intrusif, dan disregulasi emosi.

Baca juga: Meneliti memori rasa takut tikus dan manusia  

Penulis studi, Seyed Aria Nejadghaderi, bersama timnya, melakukan meta-analisis terhadap uji coba terkontrol acak untuk meneliti efektivitas intervensi berbasis yoga dalam mengurangi gejala PTSD.

PTSD adalah kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh pengalaman atau menyaksikan peristiwa traumatis, dengan gejala yang meliputi kilas balik, pikiran intrusif, hiperwaspada, dan mati rasa secara emosional.

Para peneliti mencari basis data publikasi ilmiah untuk uji coba terkontrol acak yang menguji efektivitas atau keamanan yoga bagi individu dengan PTSD.

Baca juga: Jangan cemas, memori rasa takut bakal berubah seiring waktu

Pencarian tersebut menghasilkan 20 studi yang memenuhi syarat, melibatkan total 954 peserta dengan rata-rata usia 51 tahun.

Dari jumlah tersebut, 60 persen adalah perempuan. Sebanyak 16 studi dilakukan di AS, dan 12 di antaranya melibatkan veteran dewasa.

Enam studi menggunakan Kripalu Yoga, lima menggunakan Kundalini Yoga yang disederhanakan, lima lainnya memakai yoga trauma-sensitif berbasis pusat trauma, sementara sisanya menggunakan jenis yoga lainnya.

Baca juga: Trauma hal yang kompleks tapi bisa diatasi

Hasil gabungan menunjukkan bahwa intervensi yoga secara signifikan mengurangi gejala PTSD yang dilaporkan peserta segera setelah intervensi.

Namun, efek ini tidak bertahan lama. Ketika gejala PTSD dinilai oleh klinisi, yoga tidak menunjukkan perbaikan signifikan.

Intervensi yoga juga mengurangi gejala depresi dibandingkan dengan kelompok kontrol, dan pengurangan ini bertahan dalam jangka waktu lebih lama.

Baca juga: Yoga baik untuk kesehatan emosional

Namun, tidak ada penurunan signifikan dalam gejala kecemasan atau jenis gejala lainnya.

"Temuan menunjukkan bahwa yoga umumnya merupakan intervensi yang aman dan dapat ditoleransi dengan baik, yang dapat memperbaiki gejala depresi pada peserta dengan PTSD dan, dalam tingkat lebih rendah, juga memperbaiki gejala PTSD. Hasil ini menunjukkan bahwa TCTSY [yoga trauma-sensitif berbasis pusat trauma], Kundalini, Satyananda Yoga, dan HYP (Holistic Yoga Program) mungkin lebih efektif dibandingkan jenis intervensi yoga lainnya dan sebaiknya menjadi fokus dalam penelitian mendatang," demikian kesimpulan para penulis studi.

Baca juga: Gerakan yoga untuk mengatasi masalah sulit tidur

Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024