Gaza (ANTARA) - Kehidupan warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel diliputi penderitaan yang amat berat.

Mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka dan berkali-kali berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Di Jalur Gaza, mereka tinggal di penampungan yang sangat padat, dengan akses yang terbatas terhadap makanan, air, dan perawatan medis.

Setiap hari, mereka harus terus berjuang untuk bertahan hidup. Anak-anak kehilangan akses pendidikan, sementara keluarga-keluarga mengalami kehilangan yang mendalam, ketidakstabilan, dan ketidakpastian.

Di tengah kekerasan yang terus berlanjut dan pergerakan yang terbatas, kehidupan mereka terguncang. Mereka harus berjuang setiap hari demi martabat dan kelangsungan hidup.
 
Saed Ghanim, warga Palestina yang mengungsi, mengangkut air di Kota Gaza pada 15 November 2024. Keluarga Keluarga tersebut terpaksa meninggalkan Beit Lahia di Jalur Gaza utara di tengah operasi militer Israel. (ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki)
 
Anggota keluarga Sead Ghanim, warga Palestina yang mengungsi, berada di sebuah rumah yang hancur di Kota Gaza pada 15 November 2024. Keluarga Keluarga tersebut terpaksa meninggalkan Beit Lahia di Jalur Gaza utara di tengah operasi militer Israel. (ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki)
 
Seorang anak Palestina mengambil air di Kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah pada 13 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Marwan Dawood)



 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024