Buku-buku di rumah baca itulah yang kemudian sebagai besarnya digunakan di perpustakaan terapung. Buku-buku itu awalnya koleksi dari perpustakaan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Saat ini sekitar 500 koleksi buku tersedia di perpustakaan terapung. Semuanya berstatus pinjam pakai, beberapa lainnya juga dari donasi.
Ratusan bacaan itu kebanyakan adalah buku cerita, komik, cerita bergambar, dan beberapa buku pelajaran. Anak-anak biasanya memilih buku cerita dan komik.
Menambah koleksi buku, Polairud Jambi juga berkoordinasi dengan perpustakaan Provinsi Jambi. Dia berharap kolaborasi ini segera terealisasi agar koleksi buku diperbarui dan beragam.
Ia berharap pada tahun depan hal itu terealisasi sehingga per tiga bulan bacaan anak bisa diperbarui.
Berbagai rencana inovasi ke depan sudah dirancang untuk menjaga keberlangsungan perpustakaan terapung. Citra menyebutkan salah satu cita-cita perpustakaan terapung ini menjadi wadah bagi anak-anak buta aksara dapat membaca.
Misalnya, melalui kelas khusus. Anak-anak yang belum bisa membaca mendapatkan pendampingan sehingga mereka tidak berkecil hati saat berkumpul dan dapat membaca semua buku yang tersedia.
Selain itu, ada pula harapan inovasi peningkatan fasilitas di kapal seperti sarana wifi sehingga anak-anak tetap bisa eksplorasi dunia lebih luas tentunya di bawah pendampingan personel.
Direktur Ditpolairud Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Agus Tri Waluyo menegaskan keberadaan perpustakaan terapung ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Langkah ini berdampak jangka panjang untuk menjadikan generasi penerus yang cerdas, mempunyai literasi, dan berwawasan ilmu terutama terkait masalah perairan dan kemaritiman.
Dengan pengetahuan yang lebih luas, dia yakini hal itu memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan.
Keberlangsungan program ini tidak terlepas dari peran sumber daya manusia (SDM) dan anggaran yang ideal agar rencana program berjalan lancar.
Kolaborasi membangun mitra eksternal melalui kerja sama lintas sektoral perlu diperkuat sehingga tidak hanya kepolisian, namun pemangku kebijakan lain dapat berperan.
Selain peran Pemerintah, masyarakat diminta melibatkan diri sebagai subjek dalam kegiatan literasi sehingga bisa mendukung terwujudnya Astacita meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Inovasi Polairud Jambi melalui perpustakaan keliling menjadi langkah penting membangun literasi anak bangsa. Di pundak mereka yang melek baca (literate) dan berpengetahuan itulah masa depan bangsa ini dibangun.
Editor: Achmad Zaenal M
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024