Pemetaan mencakup apa saja bidang kerja samanya, jika jalan dilanjutkan, jika tidak berjalan baik, maka dicari penyebab dan solusinya,"
Beijing (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo mengatakan pihaknya akan memetakan kembali kerja sama kota kembar dan provinsi kembar antara kota serta provinsi di Indonesia dan Tiongkok, agar kerja sama itu benar-benar berjalan efektif dan saling menguntungkan.
"Pemetaan mencakup apa saja bidang kerja samanya, jika jalan dilanjutkan, jika tidak berjalan baik, maka dicari penyebab dan solusinya," katanya, saat dikonfimasi Antara di Beijing, Rabu.
Selain itu, tambah Soegeng, pihaknya akan meminta komitmen kedua pihak baik pemerintah daerah di Indonesia maupun Tiongkok tentang kerja sama yang telah disepakati, agar kerja sama kota atau provinsi kembar itu benar-benar efektif, dan bermanfaat bagi kemajuan kedua pihak.
Ia pun mengingatkan kepada para kepala daerah untuk benar-benar memetakan bidang kerja sama yang akan dilakukan dengan mitranya di Tiongkok. "Jangan membuat sepuluh bidang kerja sama, namun yang efektif berjalan hanya satu atau dua saja," tuturnya.
Soegeng menekankan ,"Buatlah program kerja sama yang merupakan unggulan dari daerah itu yang bisa dikerjasamakan dengan daerah mitra di Tiongkok, sehingga kerja sama itu memberikan manfaat maksimal bagi kota dan provinsi itu. Jangan bikin program yang tidak sesuai dan akhirnya tidak berjalan optimal,".
Hingga kini tercatat sembilan provinsi di Indonesia yang memiliki provinsi kembar dengan wilayah di Tiongkok. Selain itu, terdapat 23 kerja sama kota kembar antara beberapa kota di Indonesia dan Tiongkok.
Pada Rabu (6/8) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sepakat menjalin kerja sama kota kembar dengan Shanghai dalam bidang budaya, seni dan pariwisata.
Terdapat pula sebelas berkas penjajakan kerja sama kota dan provinsi kembar antara Indonesia dan Tiongkok.
Dari keseluruhan kerja sama kota dan provinsi kembar yang sudah dilakukan tersebut, ditengarai sebagian tidak berjalan.
Kerja sama kota kembar antara Indonesia dan Tiongkok diawali dengan Jakarta dan Beijing pada 4 Agustus 2002.
(R018/A029)
Pewarta: Rini Utami
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014