sehingga mesin pertumbuhan ekonomi tidak hanya konsumsi rumah tangga tetapi juga dari ekspor, investasi dan pengeluaran pemerintah
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan investasi, ekspor dan pengeluaran pemerintah untuk menggerakkan perekonomian demi mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

“Untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, saya rasa kita harus meningkatkan investasi, meningkatkan ekspor sehingga mesin pertumbuhan ekonomi tidak hanya konsumsi rumah tangga tetapi juga dari ekspor, investasi dan pengeluaran pemerintah,” kata Esther dalam diskusi publik di Jakarta, Senin.

Ia menuturkan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen, dibutuhkan ruang fiskal yang lebar dan luas sehingga utang harus dikendalikan dan dikurangi.

Selain itu, Esther mengatakan rasio pajak (tax ratio) atau penerimaan negara yang berasal dari pajak harus ditingkatkan secara optimal guna memacu pertumbuhan ekonomi.

Menurut dia, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen tercapai maka kesejahteraan masyarakat makin meningkat.

“Pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan untuk Presiden Prabowo ini sangat ambisius. Namun, kalau memang itu bisa terjadi, kita akan mendapatkan 'welfare' yang cukup meningkat,” ujarnya.

Baca juga: Indef nilai larangan iPhone 16 buat Apple makin ingin investasi di RI

Baca juga: INDEF sebut ekraf bisa jadi alternatif dorong perekonomian nasional 


Sebelumnya, Presiden RI terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan, dirinya hingga saat ini tetap optimistis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Menurutnya, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi aspek vital untuk mencapai target tersebut.

“Tadi Menko Perekonomian menyampaikan bahwa kita optimistis bisa mencapai lebih dari 5 persen pertumbuhan. Kalau saya lebih berani lagi. Kita harus berani menaruh sasaran yang lebih tinggi. Kalau saya optimis kita bisa mencapai 8 persen,” kata Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam Peluncuran Geoportal Kebijakan One Satu Peta 2.0 serta Penyampaian Hasil Capaian PSN dan KEK, di Jakarta, Kamis (18/7).

Menurut Prabowo, bukan hal yang mustahil bagi Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, mengingat kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia sangat besar.

“Kalau saya lihat, saya sangat optimistis, kekayaan kita sangat besar, potensi kita sangat besar,” kata Prabowo.

Baca juga: Pengamat: RI harus punya produk unggulan jika ingin untung di BRICS

Baca juga: Pengamat: Bukan cuma pembiayaan tetapi UMKM juga butuh pembinaan


Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024