Dikutip dari laman Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) di Jakarta, Senin, Spalletti menyebut timnya kesulitan dalam membangun serangan dan kurang sempurna dalam hal teknis.
"Tim kami tidak tenang, terlalu menghabiskan banyak energi," ujar Spalletti.
Dia melanjutkan, Italia juga tertinggal dari segi fisik dibanding lawannya dan kondisi tersebut membuat Italia semakin sukar menembus pertahanan Prancis.
Apalagi, Spalletti menambahkan, Prancis bermain rapat ketika mereka sudah unggul 3-1.
"Saat kami tertinggal 1-2, permainan terlihat seimbang. Setelah gol ketiga, Prancis menutup ruang dengan lebih baik," tutur dia.
Meski Italia takluk, Spalletti menyebut skuadnya menunjukkan komitmen yang baik. Hasil tersebut juga tidak memengaruhi kepastian Italia lolos ke perempat final Liga A UEFA Nations League 2024/2025.
Italia berada di posisi kedua klasemen akhir Grup 2 Liga A UEFA Nations League 2024/2025 dengan 13 poin dari enam pertandingan dan selisih gol +5.
Baca juga: Timnas Belgia ditaklukkan Israel dengan skor tipis 0-1
Sementara Prancis, yang juga lolos ke delapan besar kompetisi tersebut, ada di puncak klasemen juga dengan 13 poin dari enam laga tetapi unggul selisih gol (+6).
Pada pertandingan melawan Prancis, Italia hanya mampu mencetak satu gol melalui Andrea Cambiaso, sementara lawannya melesakkan gol via Adrien Rabiot (dua gol) dan bunuh diri Guglielmo Vicario.
Sebanyak 68.000 penonton hadir di Stadion Giuseppe Meazza untuk menyaksikan laga tersebut, yang menjadi rekor jumlah penonton laga timnas Italia.
Keberhasilan Prancis menundukkan Italia di markasnya menjadi pembalasan setelah pada pertemuan pertama kedua tim di Stadion Parc des Princes, Prancis, September, Italia berjaya juga dengan skor 3-1.
Baca juga: Taklukkan Italia 3-1 di San Siro, timnas Prancis juara Liga A Grup 2
Baca juga: Libas Irlandia 5-0, Inggris dipastikan promosi ke Liga A musim depan
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024