Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup turun 50,86 poin terpengaruh bursa regional dan minimnya sentimen positif.

IHSG BEI ditutup melemah 50,86 poin atau 1,00 persen ke posisi 5.058,22. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 11,60 poin (1,33 persen) ke level 863,86.

Director Investment PT Valbury Asia Asset Management Andreas Yasakasih mengatakan bahwa kondisi bursa saham regional yang kurang bagus menjadi salah satu faktor IHSG BEI melemah.

Dari internal, lanjut dia, data-data ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun ini juga tidak ada yang signifikan pertumbuhannya. Apalagi, masih adanya kisruh politik di dalam negeri membuat tingkat kenyamanan investor cenderung menurun.

"Secara fundamental baik di dalam negeri maupun global sentimennya cenderung negatif sehingga hal itu dijadikan salah satu alasan investor untuk mengambil posisi ambil untung," katanya.

Ia menambahkan bahwa tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (the Fed) yang diekspektasikan naik lebih cepat dari perkiraan akan membebani pertumbuhan investasi di negara-negara berkembang, salah satunya di pasar modal.

"Dengan meningkatnya suku bunga the Fed, akan mendorong dana global berpindah dari emerging market ke pasar keuangan AS," katanya.

Kendati demikian, menurut Andreas Yasakasih, pelemahan indeks BEI merupakan konsolidasi sehat setelah mengalami tren penguatan dalam beberapa hari lalu.

Transaksi di pasar reguler BEI tercatat membukukan frekuensi 208.191 kali transaksi dengan volume 3,59 miliar lembar saham senilai Rp4,48 triliun. Sebanyak 103 saham ditutup menguat, 216 saham melemah, dan 82 saham harganya tetap.

Di bursa regional, indeks Bursa Hang Seng melemah 64,13 poin (0,26 persen) ke level 24.548,13, indeks Nikkei turun 160,52 poin (1,05 persen) ke level 15.159,79 dan Straits Times melemah 6,14 poin (0,18 persen) ke posisi 3.321,53.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014