Dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta, Minggu malam, cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil menilai ketidakadilan tata ruang di kota mengakibatkan sejumlah persoalan seperti banjir, sampah dan polusi.
“Ketidakadilan tata ruang mengakibatkan banjir yang mahal di Utara, akibat perubahan iklim juga gaya hidup kita. Tanah sudah turun, solusi mangrove kombinasi 'giant sea wall' bisa kita bicarakan,” katanya.
Menurut dia, persoalan sampah juga menyertai ketidakadilan tata ruang. Oleh karena itu, pasangan dengan nama RIDO itu akan menerapkan konsep zero waste dan ekonomi sirkular.
Ketidakadilan tata ruang, lanjut dia, juga mengakibatkan yang namanya polusi, namun dapat diselesaikan secara ekologis dan teknologi.
"Semua yang kita rasakan hari ini adalah akumulasi dari ketidakadilan tata ruang. Politik tata ruang, politik segregasi dari zaman kolonial, akibatnya kita rasakan hari ini," kata mantan gubernur Jawa Barat itu.
Oleh karena itu, kata dia, menjadi tugas pasangan calon Ridwan-Suswono (RIDO) dengan segala inovasinya untuk mengadilkan (tata ruang) kembali.
"Tidak harus selalu diatur oleh hukum pasar, tapi negara harus hadir," kata Kang Emil, sapaan akrabnya.
Pasangan cagub-cawagub nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mengusung program '5 mandiri dan 10 aman' yang disusun dalam program ADAB.
"Mandiri pangan, mandiri papan, mandiri sandang, mandiri air bersih dan air minum, mandiri energi (dari rumput laut, nipah mangrove, lampu botol cahaya)," kata Dharma.
Selanjutnya, '10 aman' berupa aman adab, aman banjir, aman abrasi, aman macet, aman ekonomi, aman kejahatan, aman sampah, aman polusi, aman emisi karbon dan aman pandemi.
Menurut Dharma, program tersebut hanya bisa terwujud apabila warga Jakarta kompak bekerja sama mewujudkan program pasangan calon nomor 2 tersebut.
"Untuk itu Dharma-Kun punya program untuk rakyat yang kompak, yaitu sistem ekonomi adil, 'Getok Tular Adab'. Aman 'Adab' adalah fondasi dari semua aman lain yang bakal dinikmati warga Jakarta," kata Dharma.
Adapun cagub-cawagub nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno akan berusaha mewujudkan tersedianya ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta sesuai amanah undang-undang, yakni 30 persen.
"RTH saat ini 5,2 persen, undang-undang mengatur 30 persen. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar RTH bisa diraih dalam era kalau kami menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur," kata dia.
Menurut Pram, upaya tersebut dilakukan untuk mewujudkan langit Jakarta tanpa polusi dan lingkungan asri yang menjadi hak bagi warga.
Pram-Doel juga bakal membuka taman-taman di Jakarta selama 24 jam dan memasang kamera pengawas (CCTV) untuk pengamanan di lokasi tersebut.
Pramono juga mengatakan akan menambah armada dan transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) berbasis listrik untuk penurunan emisi di Jakarta.
Selain itu, pasangan itu juga akan memasang alat monitor di cerobong asap dan filter udara.
Terkait air bersih, mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu berjanji memberikan cakupan layanan air bersih menyeluruh bagi warga Jakarta pada tahun 2029.
Sementara untuk penanganan banjir, dia mengatakan bakal mengerahkan pasukan oranye lebih masif dan melanjutkan program sumur resapan.
Baca juga: Cawagub Jakarta jawab soal penggusuran hunian hingga konflik tanah
Baca juga: Tiga cagub Jakarta beri solusi pipanisasi untuk akses air bersih warga
Baca juga: Ketiga cawagub Jakarta nilai retribusi sampah belum diperlukan
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024