Jakarta (ANTARA) - Pecatur yang kini menjabat sebagai kepala pelatih nasional junior, GM Susanto Megaranto memantau atlet potensial di gelaran Japfa FIDE Rated 2024 yang berlangsung di Jakarta, Minggu.

Susanto Megaranto mengungkapkan bahwa selain tujuh pecatur yang kini berada di pelatihan nasional, terdapat para pecatur-pecatur lain yang tampil cukup menjanjikan selama dua hari berlangsungnya turnamen ini.

"Persaingannya banyak juga kan disini sebenarnya, dari kuantitasnya sudah bedalah Indonesia. Sudah sangat enak sih sebenernya bisa banyak atlet-atlet junior, kalau dulu sedikit sedangkan sekarang lebih banyak, jadi pilihannya lebih banyak tergantung memanagenya ke depan," kata Susanto Megaranto kepada pewarta.

Novendra yang juga merupakan Wakabid Pembinaan dan Prestasi PB Percasi mengungkapkan bahwa kesulitan untuk menempa pecatur-pecatur junior kali ini yakni harus mempelajari setiap tipikal pecatur bahkan di luar permainan.

"Di situ banyak berbagai macam tipikal anak-anaknya kan jadi memang gak semudah itu. Saya baru mengalami setelah biasanya jadi atlet diberi pelayanan (oleh pelatih) gitu, misalnya sekarang jadi yang melayanin tuh jadi memang ada suatu perbedaan disitu jadi ya jadi tantangan saya sendiri juga sih," ujar Susanto Megaranto.

Di kategori terbuka, IM Aditya Bagus Arfan saat ini masih memuncaki klasemen sementara hingga ronde ketiga usai mengamankan total tiga poin. IM Aditya Bagus Arfan dibayangi oleh Anjas Novita yang juga sama-sama mengumpulkan tiga poin.

Sementara secara berurutan terdapat enam pecatur yang mengumpulkan 2,5 poin yakni GM Novendra Priasmoro, FM Satria Duta Cahaya, FM Deni Sonjaya, CM Ramadhan Dziththauly, CM Fabian Glen Mariano dan FM Anam Khairul.

Sedangkan di kategori penantang, Steven Tan dan Almagro Hasian Gultom saat ini sama-sama memuncaki klasemen sementara hingga ronde ketiga usai mengumpulkan tiga poin.

Baca juga: 246 pecatur dari enam negara bersaing di Japfa FIDE Rated 2024

Baca juga: Strategi PB Percasi tingkatkan gairah olahraga catur di Indonesia

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024