Jakarta (ANTARA) - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mengusung konsep sistem beton berpori (permeable concrete system) untuk mengatasi banjir di Jakarta pada debat ketiga Pilkada DKI Jakarta.

Banjir yang dimaksud khususnya banjir akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Jakarta.

"Kita juga akan melakukan konsep yang disebut 'permeable concrete system', sistem beton berpori," kata Kun dalam debat pemungkas di Jakarta pada Minggu malam.

Baca juga: Dharma janjikan normalisasi 13 sungai di minggu pertama menjabat

Menurut Kun, sistem beton berpori tersebut dapat menyerap air dari area yang tergenang menuju saluran dalam jumlah yang cukup bagus.

"Jadi trotoar-trotoar yang ada dia punya beton, pori-porinya itu nanti bisa menyerap air 600 liter per meter persegi per menit. Jadi jumlahnya cukup bagus untuk resapan air," katanya.

Selain sistem beton berpori, Dharma-Kun juga mengusung pembangunan kolam pipi monyet serta solusi-solusi banjir lainnya untuk mengatasi banjir akibat curah hujan tinggi.

"Untuk curah hujan di Jakarta, kita akan lakukan sistem pengendalian air terpadu, kemudian kita akan normalisasi daerah aliran sungai," katanya.

Kemudian seperti program unggulan pasangan calon (paslon) tersebut akan membangun kolam pipi monyet. "Contohnya itu di Tebet Ecopark," kata Kun.

Baca juga: Air itu kebutuhan dasar manusia sehingga tidak boleh dibatasi

Khusus untuk banjir kiriman, Dharma-Kun akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah hulu terkait penanganannya.

"Untuk masalah terkait dengan banjir kiriman, kita perlu melakukan koordinasi dan komunikasi aktif dengan pemerintah daerah di hulu, seperti Bogor dalam pengaturan debit air. Kemudian kita juga akan perbaiki tata guna lahan di sana," kata Kun.

Untuk perbaikan pompa dan modifikasi cuaca juga bakal dilakukan pada situasi-situasi tertentu.

"Kemudian kita akan lakukan optimalisasi dan perbaikan pompa dan juga teknologi modifikasi cuaca, khususnya untuk waktu-waktu tertentu," katanya.
 

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024