Pendekatan kita... di Gaza secara moral tak dapat dipertahankan
London (ANTARA News) - Sayeeda Warsi, seorang anggota kabinet di Inggris mengundurkan diri, Selasa, karena merasa secara moral tidak bisa menerima kebijakan Inggris terhadap invasi militer Israel di Gaza.
Keputusan yang dibuat menteri di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Keyakinan serta Komunitas itu menambah tekanan baru atas Perdana Menteri David Cameron agar segera mengambil sikap lebih tegas terhadap Israel.
Pemerintah koalisinya telah menghadapi kecaman dalam beberapa hari belakangan, yang dipimpin oleh oposisi utama Partai Buruh, karena tidak mengeluarkan pernyataan cukup keras atas konfilk yang telah membunuh 1.867 warga Palestina dan 67 orang di pihak Israel.
"Pendekatan kita... di Gaza secara moral tak dapat dipertahankan, bukan kepentingan nasional Inggris dan akan mempunyai dampak merusak yang berjangka panjang atas reputasi kita secara internasional dan domestik," kata Warsi dalam sepucuk surat pengunduran dirinya yang ditulis untuk Cameron.
Dia mengatakan sudah ada "perasaan tak tenang" di Kantor Kemlu, tempat Philip Hammond menggantikan William Hague bulan lalu, tentang bagaimana keputusan-keputusan kebijakan belakangan ini telah dibuat.
Sementara bintang Warsi telah meredup dalam beberapa tahun terakhir, ia pernah menjadi contoh pejabat tinggi dari keinginan Cameron untuk mendiversifikasi Partai Konservatif menjauhkan diri dari secara tradisional mendasarkan pada kaum pria dan kulit putih.
Orangtua Warsi adalah imigran Pakistan dan ia merupakan seorang pengacara sebelum diangkat menjadi anggota parlemen majelis tinggi pada 2007.
Ia ditunjuk menjadi anggota kabinet Cameron ketika pemerintahan koalisi Cameron berkuasa pada 2010 tetapi tak menduduki posisi di kabinet penuh, lingkar dalam yang kuat dari menteri-menteri pemerintah, pada 2012.
(M016)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014