"Untuk PKL pun kita berikan kelonggaran, tetapi akan diatur secara tertib," kata Pramono di kediamannya di Jakarta, Minggu.
Pramono menilai menata kota di Jakarta tidak bisa cepat jadi (instan). Lantaran penataan Kota Jakarta harus berdasar pada keberlanjutan dari program dan fasilitas yang sudah ada.
"Karena bagaimanapun untuk tata kota ini enggak bisa bim-salabim diselesaikan. Jadi harus ada kontinuitas keberlanjutan," ujarnya.
Baca juga: Dukungan Anies dinilai bisa tingkatkan elektabilitas Pram-Rano
Baca juga: Dukungan Anies dinilai bisa tingkatkan elektabilitas Pram-Rano
Mantan Sekretaris Kabinet (Sekkab) itu menyoroti taman di Jakarta yang berjumlah ribuan tetapi kurang dimanfaatkan secara baik serta tidak bisa dibuka setelah pukul 18:00 WIB karena keterbatasan fasilitas pendukung.
Menurut dia, pemanfaatan fasilitas harus dimaksimalkan. Salah satunya menata para pedagang yang berjualan di sekitar taman.
Dengan demikian, tidak hanya dimanfaatkan untuk beristirahat tetapi juga perputaran ekonomi.
"Yang paling penting tertib, kemudian ada kamera pengawas (CCTV), 'lighting'-nya kita atur bagus, karena percuma dibuat taman bagus-bagus tidak dimanfaatkan," katanya.
Baca juga: Pramono targetkan raih suara di atas 50 persen di Jaksel saat pilkada
Baca juga: Pramono targetkan raih suara di atas 50 persen di Jaksel saat pilkada
KPU DKI Jakarta menggelar debat ketiga sekaligus terakhir pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu malam.
Debat Pilkada DKI 2024 diikuti pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
Debat Pilkada DKI 2024 diikuti pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
Tema yang diangkat dalam debat pamungkas yakni "Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim". Masalah penanganan banjir, penataan permukiman, hingga pengelolaan sampah masuk ruang lingkup atau subtema debat ketiga.
Sedangkan subtemanya, yakni penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan. Selanjutnya ketersediaan air bersih serta kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Baca juga: KPU DKI siapkan cuplikan video terkait tema debat ketiga
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024