Memaksimalkan potensi ekonomi digital

Besarnya jumlah penduduk dan peranan Asia-Pasifik terhadap dunia menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki potensi besar untuk memimpin inovasi digital.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies Nailul Huda menyampaikan KTT APEC seharusnya dapat digunakan untuk mengejar pembahasan mengenai pembagian keuntungan dari perusahaan digital global kepada negara asal dan negara di mana dia beroperasi.

Pembahasan mengenai pajak digital menurutnya menjadi relevan dibicarakan. Sudah saatnya pembahasan mengenai perpajakan bagi perusahaan digital global menjadi satu poin lain yang perlu dikemukakan dalam upaya memaksimalkan potensi ekonomi digital di kawasan.

Indonesia bisa membidik negara-negara maju seperti Amerika dan Kanada yang terkenal dengan keberhasilan dalam mengembangkan kecerdasan buatan, mesin pembelajaran, hingga teknologi finansial, untuk membantu meningkatkan inovasi digital.

Akan tetapi, sebelum mencapai kerja sama tersebut, kesenjangan digital menjadi tantangan utama yang harus diatasi secara bersama-sama. Negara-negara di kawasan bisa saja menyepakati banyak kerja sama, namun jika tidak ada inklusivitas, ekonomi digital hanya akan menguntungkan negara dengan modal internet yang kuat.

Apalagi untuk Indonesia yang infrastruktur digitalnya memang belum merata. Tanpa adanya akses terhadap internet, mustahil digitalisasi dapat terwujud, apalagi munculnya inovasi.

Membangun infrastruktur digital yang kuat adalah langkah pertama yang sangat penting dalam memaksimalkan potensi ekonomi digital dan mengantarkan Indonesia menuju lima besar ekonomi dunia pada 2045.

Namun, akses terhadap infrastruktur digital juga harus diiringi dengan upaya untuk meningkatkan keterampilan dan melatih kembali sumber daya manusia. Langkah Pemerintah Indonesia membekali komunitas perdesaan dengan keterampilan dan alat yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital melalui Inisiatif Desa Digital Indonesia patut diapresiasi.

Upaya memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat juga telah dilakukan dengan cara meningkatkan akses pembiayaan untuk usaha mikro kecil dan menengah yang diiringi dengan pengembangan keterampilan penting kewirausahaan serta perlindungan jaminan sosial bagi pekerja informal.

Program-program seperti itu dapat menjembatani kesenjangan digital, memastikan bahwa kelompok yang rentan dan terpinggirkan dapat mengakses peluang di ekonomi formal.

Menjembatani kesenjangan digital dengan memberdayakan perempuan menjadi catatan lain. Fokus regional selain pada infrastruktur, harus memastikan perempuan memiliki akses yang setara dalam memanfaatkan ekonomi teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan serta jaminan untuk mendapatkan pelatihan keterampilan.

Melalui upaya tersebut, perempuan akan mampu lebih terlibat dalam angkatan kerja digital dan mendorong untuk berinovasi dan berkembang sehingga mewujudkan kemandirian ekonomi.

Dengan menjembatani kesenjangan digital dan memastikan bahwa setiap orang tanpa memandang jenis kelamin, latar belakang, tempat tinggal dapat berkembang di ekonomi formal dilanjutkan dengan berkolaborasi dengan kawasan yang memiliki potensi besar seperti Asia-Pasifik, maka potensi besar Indonesia dalam ekonomi digital bukan lagi sekadar potensi, melainkan menjadi pencapaian.

Editor: Achmad Zaenal M

Copyright © ANTARA 2024