Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) kembali digelar di Lima, Peru pada 15--16 November 2024.
Terdiri atas 21 negara, forum ekonomi regional yang didirikan pada 1989 itu bertujuan untuk menciptakan kemakmuran yang lebih besar bagi masyarakat di kawasan dengan mendorong pertumbuhan yang seimbang, inklusif, berkelanjutan, inovatif, dan aman, serta mempercepat integrasi ekonomi regional.
Selain Indonesia, kawasan ekonomi APEC meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
KTT APEC kali ini mengangkat tema “Empower Include Grow” yang mencakup perdagangan dan investasi untuk mendukung pertumbuhan inklusif dan terkoneksi, inovasi, serta digitalisasi untuk mempercepat transisi menuju ekonomi formal dan global, serta pertumbuhan yang berkelanjutan untuk menciptakan pembangunan tangguh.
Kementerian Perdagangan mencatat, negara anggota APEC pada 2023 mencakup 48 persen perdagangan dunia atau senilai 28 triliun dolar AS. Ekonomi APEC juga mencakup 62 persen produk domestik bruto (PDB) dunia atau senilai 59 triliun dolar AS dengan jumlah penduduk mencapai 38 persen penduduk dunia atau sebesar 2,96 miliar jiwa.
Meski memiliki peranan besar dalam perekonomian dunia, Indo-Pasifik juga dihadapkan pada kesenjangan digital. Mengutip International Telecommunication Union, lebih dari 1,7 miliar orang di kawasan Asia Pasifik tidak memiliki akses internet.
Hampir 70 persen pekerja di ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah kekurangan keterampilan digital dasar yang membatasi partisipasi dalam ekonomi digital. Perempuan di kawasan memiliki 20 persen lebih kecil kemungkinan untuk memiliki akses ke internet yang memperburuk ketimpangan ekonomi dan sosial.
KTT APEC menjadi wadah yang lapang bagi Pemerintah Indonesia mengelaborasi potensi kerja sama dengan negara maju untuk memaksimalkan besarnya potensi ekonomi digital Indonesia.
Menjadi KTT pertama yang diikuti sejak dilantik sebagai Kepala Negara Indonesia pada 20 Oktober lalu, Presiden Prabowo turut menyampaikan pidato kunci APEC CEO Summit 2024.
Presiden menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kolaborasi, sinergi, komunikasi, dan diplomasi demi menjaga keberlanjutan global dan menciptakan masa depan yang lebih baik lagi bagi kesejahteraan seluruh rakyat.
Prabowo turut mengajak para pemimpin negara sahabat agar lebih bijaksana dan akomodatif dalam memanfaatkan inovasi teknologi dan digital. Langka itu tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga demi memperkokoh stabilitas kawasan dan menjaga perdamaian dunia.
Senada, Menteri Luar Negeri Sugiono pada forum AMM APEC, mengatakan Asia-Pasifik menghadapi paradoks karena di saat kawasan menjadi rumah bagi beberapa ekonomi digital dan pusat inovasi paling maju di dunia, namun di kawasan ini juga terdapat kesenjangan digital besar yang mengancam untuk meninggalkan jutaan orang.
Sugiono mengajak para pemimpin di kawasan untuk meningkatkan keterampilan dan melatih kembali sumber daya manusia yang akan memastikan bahwa kelompok yang rentan dan terpinggirkan dapat mengakses peluang di ekonomi formal.
Copyright © ANTARA 2024