Deru mesin perahu memecah kesunyian. Ombak kecil bergulung, melontarkan percikan air ke udara. Tak ada keluh di wajah mereka, hanya semangat yang terpancar. Hidup mereka memang bertumpu pada laut yang tak pernah sepenuhnya jinak.
Perjalanan sekitar 300 meter ke area budi daya rumput laut menjadi rutinitas. Perahu sepanjang 6 meter itu tampak sederhana, namun menjadi andalan mereka menghadapi segala tantangan alam, termasuk angin kencang dan gelombang tak bersahabat.
Setelah belasan menit mengarungi lautan, perahu akhirnya mendekati tali budi daya rumput laut. Dengan gerakan cepat dan terlatih, salah seorang nelayan menarik tali itu, mengangkat hasil kerja keras mereka, rumput laut segar berwarna hijau terlihat memenuhi tali-tali panjang.
Bagi mereka, rumput laut bukan sekadar tanaman. Itu adalah "padi bahari" yang menyambung kehidupan. Setiap helai yang mereka bawa pulang adalah hasil jerih payah, menjadi penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Hamparan rumput laut yang tumbuh subur ini adalah penopang harapan. Meski tak mewah, tanaman ini memberikan jaminan bahwa anak-anak mereka bisa tetap bersekolah dan dapur tetap mengepul setiap hari.
Di tengah lautan, mereka menenun asa di atas hamparan rumput laut hijau, demi menghidupi keluarga kecil tercinta.
Dimulai 2022
Budi daya rumput laut di Pantai Bondo, Jepara, dimulai pada 2022. Sejak itu, aktivitas ini perlahan menjadi penggerak roda ekonomi masyarakat pesisir desa itu.
Sebanyak 20 pembudi daya tergabung dalam Kelompok Jaya Samudra. Mereka bersama-sama memanfaatkan kekayaan laut untuk menciptakan peluang ekonomi.
Ketua kelompok itu, Bambang Sutrio, menyatakan keberhasilan kelompoknya tak lepas dari dukungan PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui unit usahanya PT Bhumi Jati Power (BJP). Bantuan berupa mesin perahu mempermudah perjalanan ke lokasi budi daya dan meningkatkan efisiensi kerja mereka.
Rumput laut menjadi primadona karena siklusnya yang singkat. Hanya butuh 45 hari sejak tanam hingga panen. Waktu yang relatif cepat ini membuat budi daya rumput laut menarik perhatian masyarakat sebagai usaha yang fleksibel dan menguntungkan.
Hasil panennya pun mengesankan. Dari jumlah awal yang ditanam, produktivitas bisa meningkat hingga 10 kali lipat. Dalam satu kali panen, para pembudi daya mampu menghasilkan hingga 2 ton rumput laut, sebuah pencapaian besar bagi usaha skala lokal.
Selain itu, usaha ini tidak menyita seluruh waktu dan tenaga. Banyak anggota kelompok tetap menjalankan pekerjaan lain sambil mengelola budi daya ini. Kemudahan ini menjadikan rumput laut sebagai pilihan usaha yang cocok untuk masyarakat pesisir.
Budi daya rumput laut di Pantai Bondo tak hanya menjadi sumber penghasilan. Melalui usaha ini, harapan akan masa depan yang lebih baik terus bertumbuh di atas ombak dan hamparan "padi bahari" mereka.
Binaan UNTR
BJP memberikan bantuan empat unit mesin perahu untuk pembudi daya rumput laut di Desa Bondo, Jepara.
Direktur perusahaan itu, Boy Gemino Kalauserang, menyatakan bantuan ini bertujuan mengatasi kendala sarana yang selama ini menghambat produktivitas pembudi daya rumput laut di kawasan tersebut.
Sebelumnya, kelompok pembudi daya hanya memiliki dua mesin perahu untuk enam perahu yang mereka miliki sehingga proses pembudidayaan rumput laut berjalan kurang optimal.
Melalui tambahan mesin ini, perusahaan itu berharap kelompok pembudi daya dapat meningkatkan skala produksi dan memanfaatkan hasil panen secara lebih maksimal.
Selain sarana perahu, perusahaan itu juga berkomitmen mengembangkan UMKM binaan, termasuk memanfaatkan potensi lokal seperti budi daya rumput laut yang memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat.
Saat ini, UNTR Group telah membina lebih dari 2.000 UMKM di seluruh Indonesia, membantu usaha kecil berkembang pesat dengan dukungan alat dan pendampingan berkelanjutan, termasuk yang ada di Desa Bondo, Jepara.
Pendampingan KKP
Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) aktif mendampingi pengembangan budi daya rumput laut di Pantai Bondo.
Kepala BBPBAP Supito menyatakan bahwa pelatihan standar operasional prosedur (SOP) diberikan untuk meningkatkan efisiensi. Inovasi seperti bibit unggul kultur jaringan juga dikenalkan demi hasil panen lebih maksimal.
Selain dukungan teknis, BBPBAP memperkuat kelembagaan kelompok pembudi daya agar mandiri dan mampu menjalankan usaha secara berkelanjutan, menciptakan ekosistem bisnis yang lebih solid di pesisir.
Sinergi BBPBAP dan BJP melahirkan rencana aksi terintegrasi. BJP berperan dalam pembiayaan dan kajian kelayakan, sementara BBPBAP fokus pada pendampingan teknis budidaya.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024