Pada dasarnya, mereka yang terlibat tawuran itu bersaudara. Jadi harus disatukan kembali."
Karawang (ANTARA News) - Aparat kepolisian dari Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih mencari pelaku utama tawuran antarkampung di wilayah utara Karawang, Senin (4/8).

"Sejumlah warga yang terlibat tawuran sudah kita amankan. Selanjutnya akan dikembangkan untuk mencari pelaku utama," kata Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi, di Karawang, Selasa.

Ia menilai peristiwa tawuran itu hanya bentrokan dalam skala kecil. Tetapi untuk mencegah hal itu terulang kembali, pihak kepolisian akan mengatasi kejadian tersebut.

Kapolres bersama Wakil Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana selanjutnya memediasi dua warga kampung yang terlibat tawuran. Sebab kedua warga kampung itu sebenarnya bersaudara.

"Pada dasarnya, mereka yang terlibat tawuran itu bersaudara. Jadi harus disatukan kembali," katanya.

Sementara itu, tawuran antara warga Kampung Pedes dan Kampung Bayur, Desa Payungsari, Kecamatan Pedes terjadi di sekitar Kampung Santiong, Desa Payungsari, Kecamatan Pedes.

Tawuran tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak Minggu (3/8) malam dan puncaknya terjadi pada Senin (4/8) pagi. Akibat peristiwa itu, lima unit rumah milik warga dikabarkan rusak, dua kendaraan roda dua hangus terbakar.

Tawuran antarkampung terjadi diduga akibat dendam kedua kampung tersebut yang sudah berlangsung cukup lama, bahkan beberapa warga setempat menyatakan permusuhan kedua kampung itu sudah berlangsung sejak sekitar setahun lalu.

Aan, seorang warga Dusun Santiong, Desa Payungsari yang rumahnya rusak akibat tawuran antarkampung mengatakan, tawuran antarkampung itu seringkali terjadi di sekitar depan rumahnya.

Itu terjadi karena rumahnya berada di titik perbatasan antara kedua kampung yang bermusuhan tersebut.

Warga yang terlibat tawuran antarkampung itu tidak hanya anak-anak dan remaja. Tetapi juga banyak yang melibatkan orang tua dan pemuda.

Aan berharap agar pihak terkait di Karawang segera mendamaikan warga dua kampung yang bermusuhan dan selalu melakukan aksi tawuran.  (MAK/Z002)

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014