Kita ikut prihatin atas insiden itu, meskipun tidak banyak yang jadi korban tetapi harapan kita agar ini berjalan lancar dan aman tanpa adanya gangguan seperti yang terjadi itu,"
Makassar (ANTARA News) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto ikut prihatin dengan insiden masa orientasi sekolah (MOS) yang menelan korban akibat ledakan balon gas yang rencananya akan diterbangkan oleh dirinya.
"Kita ikut prihatin atas insiden itu, meskipun tidak banyak yang jadi korban tetapi harapan kita agar ini berjalan lancar dan aman tanpa adanya gangguan seperti yang terjadi itu," ujarnya saat membesuk para korban di Rumah Sakit Pelamonia Makassar, Selasa.
Dalam insiden ledakan balon gas sebelum pelepasan ke udara oleh wali kota dan sejumlah pejabat-pejabat yang hadir, lima orang siswa dan guru menjadi korban.
Korban ledakan diantaranya, Muh Alfian (39) yang juga guru olahraga SMK Negeri 5 Makassar, Ananda (17), Renaldy (16) dan Hidayat (15) yang kesemuanya adalah siswa SMK Negeri 5 Makassar.
Ia mengatakan, insiden ledakan balon gas itu dikarenakan tidak adanya koordinasi yang baik antara panitia karena ratusan balon gas yang diikat dalam satu simpul pita rencananya akan diterbangkan.
Namun sebelum diterbangkan, para korban yang memegang balon gas itu tidak memiliki gunting untuk menggunting tali tersebut, sehingga salah seorang siswa kemudian menggunakan pemantik apinya yang kemudian memicu ledakan ratusan balon gas itu.
"Yang pastinya kita berdoa semoga mereka cepat sembuh dan kembali beraktivitas lagi dan mengenai biaya perawatan di rumah sakit, itu pemerintah semua yang tanggung," katanya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kejadian itu berawal ketika kelima korban sedang membawa ratusan balon gas yang diikat menjadi satu. Kelima korban langsung kesembur api ledakan karena melepas balon dengan menggunakan korek api dan bukannya gunting seperti biasanya.
"Kenapa itu balon bisa meledak, apa yang terjadi," ujarnya pascaledakan balon gas yang terjadi di lapangan.
Akibat ledakan balon gas itu, kelima orang murid dan guru menderita luka bakar yang cukup parah karena kulit muka terkelupas, alis hangus, begitupula badan dan tangan mereka juga terkelupas.
Sementara itu salah seorang guru di SMK Negeri 5 Makassar, Hasni menuturkan, saat kejadian balon gas awalnya ingin dilepaskan ke udara, tepatnya saat acara pembukaan MOS.
Namun, saat pelepasan tidak ada alat untuk memotong pita balon, sehingga salah seorang siswa mengambil inisiatif memotong pita balon dengan membakar pita menggunakan korek gas. Api tersebut kemudian memicu ledakan ratusan balon tersebut, sehingga mengenai orang yang ada di sekitar balon.
Akibat insiden yang terjadi itu, pihak Dinas Pendidikan Kota Makassar yang menjadi pelaksana kegiatan berjanji akan menanggung semua biaya rumah sakit korban tersebut.
Acara pembukaan MOS secara serentak itu juga selain dihadiri oleh pejabat Pemkot Makassar juga dihadiri oleh jajaran Polrestabes Makassar, guru-guru sekolah SD, SMP, dan SMA se-Kota Makassar, dan perusahaan swasta selaku sponsor MOS akbar ini.
(KR-MH/F003)
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014