Kami sudah memiliki masjid, harapan kami ke depan program pembuatan kelas sebanyak 17-20 kelas dapat terkabul. Ini untuk pembinaan napi dalam mendapatkan ilmu agama,"Cianjur (ANTARA News) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cianjur, Jabar merencanakan membangun 20 ruang kelas untuk santri tahanan guna mempermudah para napi menimba ilmu agama.
Kepala Lapas Kelas IIB Cianjur Tri Saptono Sambudji, Selasa, mengatakan saat ini santri di Lapas belajar agama di teras, tempat PKBM, masjid dan tempat lainnya yang tidak layak dipaksakan menjadi kelas.
"Kami sudah memiliki masjid, harapan kami ke depan program pembuatan kelas sebanyak 17-20 kelas dapat terkabul. Ini untuk pembinaan napi dalam mendapatkan ilmu agama," katanya.
Dia menjelaskan dari tahanan yang ada sebanyak 746 orang, merupakan santri, sehingga rencananya satu ruang kelas nantinya dapat menampung 25-30 orang, dimana ruang kelas dibuat dengan cara disekat antara 17-30 ruang kelas.
"Masing-masing kelas nantinya sesuai dengan tingkatan santri, sehingga nantinya mereka dapat belajar ilmu agama lebih fokus," ungkapnya.
Sementara itu, untuk tenaga pengajar, pihaknya akan melibatkan ulama dari Majelasi Ulama Indonesia (MUI) Cianjur, sebanyak 36 pengajar. Sistem pengajar secara bergantian atau bergiliran sesuai tingkatan.
"Mudahan-mudahan dengan begitu program pondok pesantren At-Taubah di Lapas ini, akan lebih meningkat dalam memberikan pembinaan pada para napi," ucapnya.
Harapan lebih jauh, tutur dia, tingkat kejahatan khususnya di Cianjur dapat menurun, keamanan di dalam Lapas lebih kondusif.
Hal tersebut, tambah dia, terlihat dari tingkatan hunian di Lapas semakin menurun setiap tahunnya.
"Kami sudah banyak menghasilkan santri yang berkualitas. Hal ini atas kerja sama dengan MUI dan Pemkab Cianjur. Tanpa mereka kami juga tidak akan bisa seperti ini," ujarnya.
(KR-FKR/R007)
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014