Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat sebesar 58 poin menjadi Rp11.685 dibandingkan sebelumnya Rp11.743 per dolar AS.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa sisi fundamental ekonomi Indonesia yang membaik menjadi pendorong mata uang rupiah bergerak naik terhadap dolar AS.
"Data ekonomi Indonesia memang tercatat bervariasi, namun sentimennya masih cukup positif," ujarnya.
Ia mengemukakan bahwa meski data neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan defisit, namun di sisi lain data ekonomi lainnya seperti inflasi masih cukup stabil, dan data terbaru yakni ekonomi Indonesia pada triwulan II-2014 juga tercatat tumbuh sebesar 5,12 persen.
"Dalam jangka pendek, rupiah masih akan bergerak stabil di level Rp11.600 per dolar AS," katanya.
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen eksternal masih membayangi laju mata uang rupiah untuk menguat lebih tinggi seiring ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (the Fed).
"Secara gradual, mata uang dolar AS berpotensi bergerak menguat seiring ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed," ucapnya.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (5/8), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp11.733 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp11.747 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014