"Langkah strategis ini merupakan bagian dari komitmen BNCT dalam meningkatkan efisiensi operasional serta memperkuat standar keselamatan dan keamanan layanan di terminal," ujar Direktur Operasional PT BNCT Sumardi di Medan, Sabtu.
Sumardi mengatakan fasilitas "pinning station" memungkinkan kontainer secara lebih cepat dan akurat sebelum dipindahkan ke moda transportasi.
Lebih lanjut, dia mengatakan dengan sistem ini, risiko kesalahan operasional dapat ditekan dan mendukung kelancaran proses bongkar muat.
"Sebelum pengoperasian resmi, BNCT telah mengadakan sosialisasi kepada sekitar 120 tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dari beberapa kelompok kerja, dua pengurus primer koperasi TKBM Upaya Karya, serta 104 operator Internal truck vehicle," kata Sumardi.
Ia mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan seluruh pihak memahami manfaat dan prosedur penggunaan "pinning station" guna mendukung kelancaran operasional.
"Inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tapi juga memastikan keselamatan pekerja kami tetap menjadi prioritas," kata Sumardi.
Dengan hadirnya "pinning station", BNCT berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik, memastikan keamanan, efisiensi, serta kenyamanan bagi seluruh mitra dan pelanggan.
BNCT merupakan perusahaan joint venture yang berdiri pada 1 September 2023, dan memulai operasional resmi pada 12 Januari 2024. Sebagai operator terminal peti kemas, BNCT berkomitmen untuk menyediakan layanan yang aman, efisien, dan inovatif guna mendukung pertumbuhan industri logistik global.
Ke depan, BNCT terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan layanan yang unggul dan berstandar internasional.
Baca juga: BNCT catat bongkar muat capai 291.964 TEUs pada semester pertama 2024
Baca juga: Pelindo bersama konsorsium INA-DP World kerja sama kembangkan BNCT
Baca juga: Pelindo: Kapal pesiar Silver Cloud sandar di Pelabuhan Belawan Medan
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024