Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) terus memenuhi berbagai kebutuhan logistik bagi para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
 
Dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Sabtu, total nilai bantuan yang telah digelontorkan oleh Kemensos sebesar Rp6,2 miliar hingga hari ke-12 setelah erupsi.
 
"Bantuan tahap empat baru tiba hari ini (15/11), dikirim dari gudang logistik Sentra Efata Kupang melalui jalur laut," kata petugas Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos Taufik Syaera.
 
Ia menyebutkan bantuan tahap keempat ini terdiri dari 340 lembar kasur, 80 paket sandang dewasa, 9 unit tenda keluarga, 2 unit tenda serbaguna, 1 unit tenda dome, 2 set peralatan dapur umum lapangan (dumlap), dan 12 paket alat penjernih air.

Baca juga: BNPB jamin kebutuhan pokok warga terisolasi akibat letusan Lewotobi

Baca juga: KRI Ahmad Yani-351 bawa bantuan bagi korban erupsi Lewotobi dari Bajo
 
Selain pemberian logistik, pihaknya juga memperhatikan kebutuhan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dengan mendistribusikan berbagai alat bantu disabilitas.
 
Kemensos mengirimkan alat bantu disabilitas, seperti 7 unit kursi roda dewasa, 6 unit kursi roda anak, 19 unit kursi roda cerebral palsy anak, dan 7 unit kursi roda 3 in 1.
 
Selain itu, ia juga menambahkan adanya pemberian bantuan 6 unit kursi roda 2 in 1, sebanyak 38 unit tongkat kaki, 21 unit tongkat kruk, 10 unit tongkat walker, dan 17 unit tongkat pintar.
 
Adapun total bantuan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas penyintas erupsi Lewotobi mencapai Rp281,8 juta.
 
Taufik menambahkan Kemensos juga terus berupaya menyediakan tempat pengungsian yang nyaman bagi penyintas erupsi Lewotobi.
 
Salah satu upaya yang telah dilakukan Kemensos adalah dengan mendirikan tenda khusus untuk melayani kebutuhan cuci baju/laundry bagi para penyintas di sana.
 
Tenda laundry milik Kemensos menggunakan jenis tenda serbaguna berukuran 12 m x 6 m. Tenda seluas itu cukup untuk memberikan ruang cuci yang nyaman bagi para penyintas. Sementara untuk kebutuhan airnya, pihaknya sudah mengarahkan untuk mengambil dari air sumur dan mata air.
 
"Ada petugas Tagana yang membantu mengoperasionalkan mesin cucinya, kami juga sediakan sabun cucinya, masyarakat tinggal datang hingga proses jemur baju selesai," ucapnya.
 
Lebih lanjut Taufik mengatakan, tim dari Kemensos juga sedang membuat tenda dapur kreasi yang nantinya berisi berbagai makanan ringan dan jajanan.
 
Melalui berbagai tenda-tenda layanan yang diberikan oleh Kemensos, hal itu merupakan upaya pihaknya untuk memanusiakan para penyintas, terutama untuk memenuhi kebutuhan kelompok rentan dan kebutuhan yang sering luput dan dianggap sepele.*
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024