"Pertandingan hari ini, saya melihat suporter Indonesia yang sangat bersemangat. Sebagai bagian dari sepak bola, saya sangat senang melihat hal ini," kata Moriyasu pada jumpa pers pascalaga, Jumat (15/11).
Sebanyak dua kelompok suporter timnas Indonesia, La Grande Indonesia dan Ultras Garuda, memeriahkan laga malam itu dengan koreografi menakjubkan yang disaksikan sekitar 60.000 pasang mata yang hampir memenuhi GBK.
Pelatih 56 tahun itu menilai atmosfer suporter di GBK memberikan tekanan besar untuk skuadnya yang kesulitan meladeni permainan Indonesia pada tahap awal pertandingan.
Namun, setelah mencetak gol pertama melalui gol bunuh diri Justin Hubner, gol demi gol mulai bersarang ke gawang Indonesia yang dikawal Maarten Paes. Moriyasu menilai gol pertama tersebut menjadi titik balik kebangkitan timnya.
"Suporter Indonesia benar-benar memberi tekanan besar buat skuad. Sebelum pertandingan, saya sudah bilang ke pemain bahwa laga tidak mudah. Kita mungkin akan menghadapi beberapa peluang yang diciptakan pemain Indonesia dan itu benar-benar terjadi," jelas dia.
Baca juga: Sugawara: Saya berubah pikiran dengan cepat sebelum mencetak gol
Selain karena gol pertama itu, Moriyasu juga turut menyoroti faktor dukungan ribuan suporter Samurai Biru yang hadir di stadion.
"Saya juga mengapresiasi orang-orang Jepang yang ada di Indonesia dan datang ke stadion, itu memberi energi bagi kami, jadi saya ingin berterima kasih atas kehadiran mereka. Energi mereka memberi kontribusi penting buat kemenangan kami hari ini," ucap dia.
Sementara itu, pencetak gol terakhir Jepang Yukinari Sugawara juga turut menyoroti atmosfer di GBK yang menurutnya luar biasa. Ia juga setuju dengan pelatihnya yang menyebut atmosfer di GBK membuat Jepang sempat kesulitan.
"Rasanya luar biasa main di depan atmosfer yang luar biasa di stadion. Fan Indonesia membuat pertandingan ini terasa begitu sulit buat kami, tetapi saya senang kami bisa meraih kemenangan," kata pemain Southampton itu.
Baca juga: Klasemen: Jepang perlebar jarak dari Australia, Indonesia juru kunci
Baca juga: Shin Tae-yong benar, Garuda tak boleh menyerah
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024