Beirut (ANTARA) - Misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) berduka atas meninggalnya satu petugas penjaga perdamaian pada Jumat (15/11), yang menurut misi tersebut, tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Lebanon selatan.

UNIFIL menyebutkan bahwa salah satu iring-iringan kendaraan mereka terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di jalan pesisir, dekat dengan desa Shama pada Jumat pagi hari.

"Sayangnya, seorang penjaga perdamaian asal Prancis tewas dan tiga lainnya mengalami luka ringan dalam kecelakaan tersebut," kata UNIFIL seperti dilaporkan Anadolu pada Sabtu.

Tentara Israel telah menyerang beberapa pos UNIFIL di Lebanon selatan sejak melancarkan serangan darat di Lebanon selatan pada awal Oktober yang memicu kecaman dari seluruh dunia.

UNIFIL didirikan sebagai pasukan sementara pada tahun 1978 untuk membantu memulihkan perdamaian di wilayah tersebut dan sebagai konfirmasi atas penarikan pasukan Israel dari Lebanon.

Israel melancarkan operasi udara di Lebanon pada akhir September terhadap apa yang mereka klaim sebagai target kelompok Hizbullah yang merupakan eskalasi dari pertempuran lintas batas selama setahun.

Lebih dari 3.400 orang tewas, hampir 14.600 lainnya terluka, dan lebih dari 1 juta orang terlantar akibat serangan Israel sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional, Tel Aviv memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Sumber : Anadolu

Baca juga: 5 anggota UNIFIL terluka diserang drone Israel di Lebanon selatan

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024