Kedua pemimpin bertukar pandangan tentang situasi saat ini di Ukraina.
Putin menyebutkan bahwa krisis Ukraina merupakan "akibat langsung dari kebijakan agresif NATO yang telah berlangsung lama" yang bertujuan menciptakan "pangkalan terdepan anti-Rusia" di wilayah Ukraina seraya mengabaikan kepentingan keamanan Rusia.
North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah aliansi militer internasional yang beranggotakan negara-negara di Eropa barat dan Amerika Utara.
Putin lebih lanjut mengatakan bahwa Rusia selalu terbuka untuk melanjutkan negosiasi, yang pada dasarnya dihentikan oleh pemerintah Ukraina.
Dia menegaskan kembali bahwa usulan Moskow terkait potensi perundingan damai telah diuraikan dalam sebuah pidato yang disampaikan pada Juni di Kementerian Luar Negeri Rusia.
Perjanjian potensial apa pun harus membahas kepentingan keamanan Rusia, mencerminkan realitas teritorial yang baru, dan menyelesaikan akar penyebab konflik, kata laporan Kremlin yang mengutip Putin.
Putin juga menyebutkan bahwa "degradasi yang belum pernah terjadi sebelumnya" dalam hubungan Rusia-Jerman merupakan akibat dari kebijakan yang tidak bersahabat dari otoritas Jerman.
Dia pun menekankan bahwa Rusia selalu memenuhi komitmennya di sektor energi dan siap menjalin kerja sama yang saling menguntungkan jika Jerman menyatakan minatnya.
Kedua pemimpin juga membicarakan situasi di Timur Tengah dan upaya deeskalasi yang dilakukan Rusia, seperti disampaikan oleh Kremlin.
Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024